'Silahkan Mampir, Murah.. Murah'
MADINAH- “Silahkan mampir, murah.. murah hanya dua riyal,” tutur salah seorang pedagang kupluk yang tengah menjajahkan barang dagangannya di pelataran Masjid Nabawi.
Fenomena menggunakan bahasa Indonesia seolah-olah menjadi tren bagi pedagang di pelataran makam Muhammad SAW itu. Hampir semua pedagang mengucapkan jumlah mata uang riyal dengan bahasa Indonesia.
“(Kupluk) itu harganya dua riyal dan bagian sini tiga riyal,” tutur Nuruddin Safii saat menawarkan Okezone sebuah kupluknya.
Nuruddin mengaku, trik menggunakan bahasa Indonesia itu sangat ampuh. Tidak sedikit jamaah Indonesia yang melintas di lokasi penjualannya melirik ke arah dagangannya.
“Hanya sedikit-sedikit saja,” kata remaja bertubuh kurus dan berwarna gelap tersebut saat ditanya apakah bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
Remaja berusia 16 tahun itu menjelaskan, bahasa Indonesia itu didapat saat transaksi jual beli dengan jamaah Indonesia. “I can’t more talk Indonesia,” sergahnya.
Trik Nurudin ternyata juga dilakukan Abdul Qarin. Pedagang keturunan Pakistan yang menjajakan tas itu juga fasih mengucapkan 20 riyal. “Just for you brother, 20 riyal saja,” tuturnya dengan tersenyum.
Abdul juga mengatakan, dirinya tidak bisa berkomunikasi lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. “From costumer,” singkatnya saat ditanya dari mana mengetahui bahasa.
Fenomena tersebut bisa dianggap wajar. Pasalnya, jamaah Indonesia yang dikirim ke Arab Saudi bisa mencapai ratusan ribu orang setiap tahunnya untuk pelaksanaan ibadah haji.
Belum lagi jutaan orang yang mendatangi tanah suci saat musim umroh tiba. Apalagi kegemaran jamaah Indonesia yang senang berbelanja membuat transformasi bahasa Indonesia semakin mudah terjadi.
(Kemas Irawan Nurrachman)
