SIAPA sangka orang Indonesia ternyata berkontribusi terhadap perkembangan Islam di Thailand. Hal ini terbukti dari adanya masjid-masjid di Thailand yang memiliki akar budaya Indonesia, seperti Masjid Jawa.
Ustadz Taufiq Hidayat Nazar, Dai Ambassador Dompet Dhuafa, dalam dakwahnya kali ini berkunjung ke Masjid Jawa di Khwaeng Yan Nawa, Khet Sathon, Krung Thep Maha Nakhon. Kunjungan tersebut mengantarkan beliau bertemu dengan salah satu imam dan khatib tetap Masjid Jawa, Rabu 15 Mei.
“Namanya Acan (Ustadz) Ransan Binkamson. Beliau menyayangkan kondisi generasi warga keturunan Jawa sekarang yang tidak peduli dengan asal usul keluarga dan budaya Indonesia,” ujar Ustadz Taufiq Hidayat Nazar, Dai Ambassador Dompet Dhuafa di Thailand.

Untuk menangkal hal tersebut. Beliau berharap melalui kunjungan silahturahmi, mampu menghasilkan langkah yang lebih adaptif lagi. Sehingga banyak lagi warga Indonesia yang peduli terhadap asal usul budayanya. Salah satu upaya tersebut adalah melalui dakwah.
“Beliau berharap dapat bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dalam bidang dakwah. Beliau ingin kegiatan dakwah secara reguler terlaksana di masjid tersebut. Dengan harapan mampu mengedukasi para jamaah tentang pesoalan fiqih ibadah, mu'amalah dan lain-lainnya,” lanjut Ustadz Taufiq.

Lebih jauh lagi, beliau menceritakan kalau masjid sekarang hanya sebatas itu-itu saja. Belum mengalami perkembangan, yakni berkutat kegiatan-kegiatan tahunan seperti kurban dan penyajian hidangan buka puasa. Akan tetapi nihil pada kegiatan-kegiatan pemantapan ibadah dan ruhiyah.
“Setelah berdiskusi banyak dengan beliau, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi masjid lain yang juga memiliki pertalian erat dengan bangsa Indonesia, yaitu Masjid Ban-Oou di kawasan Sanri-Laya. Masjid tersebut berdiri atas andil orang-orang Minangkabau. Maka jangan kaget ketika mendengar ada salah satu warga Thailand sekitar mampu mengatakan ‘Tambuah ciek, da’,” tutup Ustadz Taufiq.
(Muhammad Saifullah )