MADINAH - Kota Madinah jadi sebuah kota yang sarat akan nilai-nilai spiritual bagi umat muslim. Tapi ternyata, kota ini menyimpan sisi menarik bagi penikmat kuliner.
Bagi yang menyukai makanan olahan kambing, Anda akan mendapatkan sensasi tersendiri. Olahan daging kambing khas ini benar-benar sangat menarik.
Berada di kawasan kuliner di salah satu sudut Madinah, di Pasar Qurban ada deretan toko-toko penjaja makanan. Banyak jenis menu yang ditawarkan oleh para pedagang ini.
Mulai dari makanan ringan khas Arab, ayam, berbagai jenis seafood termasuk ikan sampai udang. Dan tentu saja hidangan yang paling banyak dicari, kambing.
Paling tidak ada dua menu kambing yang jadi andalan beberapa penjual di daerah tersebut. Kepala kambing dan kambing panggang dengan bumbu merah bertabur wijen.
Jangan dikira menu kepala kambing yang disajikan tersebut kepala kambing utuh langsung di atas meja berlapis plastik khas warga Madinah. Tidak, kepala kambing tersebut telah "dipreteli".
Alhasil, daging tipis yang menempel di kepala kambing dipisahkan bareng dengan lidah dan otaknya. Sisa tulang kepalanya, tentu saja dibuang dan tidak ikut disajikan.
Soal rasa, jangan ditanya. Nikmat tentu saja. Tidak ada bau prengus. Tekstur daging yang tipis sangat enak. Lidahnya juga tidak kalah rasanya. Apalagi otaknya, lembut dan melted di dalam mulut.
Satu porsi menu kepala kambing ini pun tidak terlalu mahal. Harganya sebesar 18 riyal Arab Saudi, atau setara Rp72.000 (kurs Rp4.000 per riyal).
Sensasi yang berbeda akan Anda dapatkan di menu kambing panggang bumbu merah yang bertaburkan wijen. Kambing utuh ini baru dipotong ketika ada konsumen yang beli.
Pembeli pun bebas mau membeli berapa banyak. Per kilogramnya, harga 90 riyal. Jika beli setengah kilogram, maka 45 riyal.
Jika makanan ini disajikan bareng nasi mandi yang berwarna kekuningan, maka harganya menjadi 50 riyal.
Sensasi rasa yang dihasilkan jika memakan daging kambing panggang ini sangat berbeda dengan menu kepala kambing.