MAKKAH – Indonesia memiliki sistem pengendalian jamaah haji terbaik. Hal ini diungkapkan Ketua Rombongan Haji Malaysia 1440H Dato Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman saat bertemu Misi Haji Indonesia, di Makkah, Arab Saudi.
“Saya amat kagum sekali. Karena dengan jumlah jamaah yang begitu besar, hampir 231 ribu berbanding dengan Malaysia yang hanya 30 ribu, tapi bisa dikendalikan dengan begitu tersusun, sistematik,” kata Dato Sri Syed Saleh, Rabu (21/8/2019).

Menurutnya, hal senada juga diungkapkan Kerajaan Arab Saudi. “Bukan saja dari segi pengendalian, tapi juga dari segi jamaah haji Indonesia itu sendiri penuh disiplin, punya ilmu secukupnya, dan dari segi ibadah haji mereka sungguh teratur dan tidak menimbulkan perkara-perkara yang tidak diingini,” ucapnya.
Rasa kagum itu yang menurut Dato Sri Syed Saleh membuat Malaysia ingin terus bekerjasama dengan Indonesia. Ia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir Tabung Haji Malaysia rutin mengadakan pertemuan dengan Misi Haji Indonesia guna melakukan sharing terkait penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam pertemuan kali ini, Dato Sri Syed Saleh mengungkapkan ada beberapa hal yang dipelajari Tabung Haji Malaysia atas penyelenggaran haji yang dilakukan Misi Haji Indonesia. Hal itu antara lain terkait masalah kesehatan haji, bimbingan ibadah haji, dan penggunaan IT dalam pelayanan haji.

Menanggapi hal ini, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis menyampaikan Indonesia terbuka untuk berbagi mengenai perbaikan pelayanan ibadah haji. Ia juga mengungkapkan Indonesia terus melakukan inovasi pelayanan haji. Dalam bidang bimbingan ibadah misalnya, selain pembimbing ibadah yang terdapat pada masing-masing kloter, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga menghadirkan konsultan dan pembimbing ibadah di masing-masing sektor yang ada di Makkah dan Madinah.
“Ini agar jamaah dapat lebih dekat bila ingin melakukan konsultasi ibadah,” kata Sri Ilham.