WAKIL Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengunjungi lokasi pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, di Cimanggis Depok, Jawa Barat.
JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), didampingi oleh Wakil Ketua Umum DMI Drs.Syafruddin, M.Si, Menlu, Menristekdikti, Menkominfo dan Walikota Depok. Ikut serta dalam kunjungan tersebut Duta Besar negara-negara sahabat.
Di kesempatan tersebut, Wakil Presiden JK juga menyampaikan bahwa UIII akan menjadi rujukan wasathiyyat Islam dunia, menjadi pusat peradaban dunia.
"Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah selayaknya mempunyai perguruan tinggi Islam internasional, yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat," jelas Wakil Presiden JK.
JK juga menjelaskan, titik lokasi rencana pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi yang berada bersebelahan dengan kampus UIII.
Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia, akan diketuai oleh Drs. Syafruddin, M.Si, dan akan jadi ikon baru, bahkan tujuan wisata religius yang nantinya banyak diminati wisatawan.
Selain berfungsi wisata, museum Rasulullah akan sarat dengan wahana dan informasi edukatif ini, dapat menjadi obyek penelitian bagi mereka yang berminat kepada studi studi agama khususnya islam.
Museum Rasulullah di Indonesia pun menjadi yang terbesar, dan pertama di luar Saudi Arabia, kerjasama DMI dengan Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf As-Salam Makkah Al-Mukarromah. Indonesia dipilih sebagai negara pertama dari 25 negara yang mengajukan pendirian museum tersebut.
Selain itu, museum ini akan dilengkapi dengan teknologi modern 3D, hologram, dengan berbagai konten materi tentang Nabi Muhammad SAW yang sangat lengkap, silsilah Nabi, peranan sahabat, nilai-nilai keIslaman yang sangat kuat.
Ada juga ribuan hadits yang ditampilkan dengan layar sentuh sangat canggih, juga akan dibangun miniatur masjidil harom dan nabawi sebagai pusat rujukan pelatihan manasik nasional bagi calon jamaah haji dan umroh.
(Martin Bagya Kertiyasa)