JAJARAN Kementerian Agama (Kemenag) menggelar upaca untuk memperingati Hari Santri 2019 pagi ini. Upacara itu cukup unik karena seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikutinya dengan mengenakan sarung.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, upaca Hari Santri 2019 seperti ini tak hanya digelar di kantor pusat, namun juga diseluruh kantor Kemenag di daerah.
Lebih lanjut, di Kemenag Pusat sendiri upaca digelar pukul 07.30 WIB, diikuti oleh seluruh ASN serta pejabat eselon I dan II. Bertindak sebagai inspektur upacara yakni Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.
Foto: Kemenag
Kemudian tampak hadir Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury dan Dirjen Bimas Buddha Caliadi beserta jajaran. Sebagai pengiring lagu hening cipta, paduan suara Ditjen Bimas Kristen.
Upacara Hari Santri sarat nuansa harmoni keragaman. Ini senada dengan pesan yang disampaikan Kamaruddin Amin selaku inspektur upacara, bahwa pesantren adalah laboratorium perdamaian.
"Pesantren laboratorium perdamaian, tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin," ujarnya, Selasa (22/10/2019).
Menurut Kamaruddin, santri terbiasa dengan keterbukaan kajian dari berbagai kitab, bahkan lintas madzhab. Santri dididik belajar menerima perbedaan dari sumber hukum otentik. Santri terbiasa dengan moderasi dalam beragama.
"Moderasi penting bagi masyarakat plural sehingga keberagamaan dapat disikapi bijak serta toleransi dan keadilan terwujud," tandasnya.
Sementara itu perlu diketahui bahwa Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres No 22 tahun 2015. Sejak itu, 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri.
(Abu Sahma Pane)