2. Orang yang dikuasai amarah hendaknya menyadari bahwa kuasa Allah lebih kuat dari pada kekuatannya atas orang yang ia marahi. Dengan demikian, Allah akan meringankan amarah dan siksa-Nya.
3. Anda harus mengigat kondisi-kondisi orang yang marah. Perilaku dan perbuatan orang marah sangat tidak terpuji. Dengan demikian, yang bersangkutan akan berpikir dengan matang sebelum marah-marah.
Dikutip dari buku Buku pintar Sains Dalam Al-Quran, Rasulullah bersabda; “Tak ada takaran yang lebih besar pahalanya disisi Allah dari takaran amarah yang ditahan seorang hamba demi mencari rida Allah.” (HR. Ibnu Majah).
Pengobatan kedua ialah Pengobatan Praktis. Poinnya yaitu
1. Anda dapat membaca Ta’Awwudz (Kalimat: a’udzu billah).
2. Anda dapat berdoa. Rasulullah telah mengajari Aisyah sebuah doa yang patut diucapkan saat marah. Ibnu As-Sunni, Dalam Amal Al-Yaum wa al-Lailah, Menyebutkan, Jika Aisyah marah, Rasulullah menarik hidungnya lalu bersadbda kepadanya, “Wahai ‘Uwaisy (Panggilan kesayangan beliau untuk Aisyah), ucapkanlah : Allahumma rabb an-nabiyyi Muhammad, ighfir li dzanbi, wa adzhib ghaidza qalbi, wa ajirni min mudhallati al-fitani ( Ya Allah, Wahai tuhan Muhammad, Ampuni dosaku, hilangkan amarah hatiku, Dan selamatkan aku dari kesesatan fitnah).”