6. Biasanya tubuh perawan lebih kencang, langsing, dan padat. Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kenikmatan suami. Selain itu, stamina bercinta perawan juga lebih tinggi dari janda. Sebaliknya janda, biasanya sudah tidak sebaik perawan. Banyak hal yang mempengaruhi, yang paling utama adalah faktor usia, juga pola makan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
7. Ada peristiwa penting dalam pernikahan seorang pria dengan wanita, yaitu malam pertama. Peristiwa ini mengandung sensasi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Jika pria mengalami peristiwa tersebut, maka ia akan dapat memimpin wanita dengan lebih baik di rumah tangganya. Sebaliknya, hal tersebut tidak akan ada pada janda. Kegadisannya telah dipersembahkan kepada mantan suaminya.
8. Kehormatan dan kesucian diri seorang wanita setidaknya dapat diketahui melalui keperawanannya. Wanita baik-baik akan selalu menjaga kegadisannya, untuk diketahui kesuciannya oleh suaminya, dan dinikmatinya di malam pertama pernikahan.
Sebaliknya, seorang janda tidak ada tolok ukur untuk mengetahui kesucian dirinya. Apakah setelah ditinggal oleh mantan suaminya dia menjaga kesucian dirinya atau tidak, tidak ada yang tahu. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai fitnah dan kecurigaan yang tak beralasan pada sang suami.
Dari delapan poin penting di atas setidaknya kita dapat mengetahui mengapa Rasulullah lebih menganjurkan kita menikahi gadis ketimbang janda. Meskipun menikah janda juga bukan suatu hal yang salah dan dilarang, karena faktanya Nabi juga menikahi janda.
(Muhammad Saifullah )