Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keluarga Besar NU Berduka, Kiai Muhammad Syukron Meninggal Dunia

Keluarga Besar NU Berduka, Kiai Muhammad Syukron Meninggal Dunia
Kiai Muhammad Syukron meninggal (Foto: NU Online)
A
A
A

Keluarga besar NU Lampung Selatan berduka. Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Selatan Kiai Muhammad Syukron dipanggil Allah SWT di kediamannya di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang pada Rabu (4/11) dini hari tepatnya pukul 01.00 WIB.

Kiai Muhammad Syukron yang merupakan Pengasuh Pesantren Hidayatus Salikin ini merupakan sosok ulama yang sederhana namun sangat terkenal kealiman dan kedisiplinannya dalam ber-NU.

 Warga NU diminta mendokan Kiai Muhammad Syukron

Kiai Muhammad Syukron dikenal selalu tepat waktu dalam memenuhi undangan kegiatan. Sering kali beliau sudah berada di lokasi sebelum waktu kegiatan yang dijadwalkan.

"Beliau adalah sosok yang disiplin. Walau jauh dari ndalemnya (rumah), beliau berangkat rapat NU naik motor. Tidak mau merepotkan dengan jemputan. Dan ketika acara dimulai, beliau tidak memperkenankan anggota rapat yang belum datang ditelepon. Beliau ingin komitmen bersama ditegakkan," kata Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Selatan Kiai Nur Mahfudz.

Seperti dilansir NU Online, Kiai Mahfudz mengatakan, Kiai Muhammad Syukron baru saja terpilih sebagai Rais Syuriyah pada Februari 2019. Ia merupakan sosok yang sangat ditakdzimi.

Walau umur Kiai Muhammad Syukron belum begitu sepuh, sekitar 65 tahunan, namun keilmuannya sudah sangat mendalam. "Saat dicalonkan menjadi ketua, saya belum mau kalau beliau (Kiai Muhammad Syukron) tidak menjadi rais syuriyahnya," ungkap Kiai Mahfudz.

Dalam berkhidmah, Kiai Muhammad Syukron sangat memperhatikan proses kaderisasi melalui pendidikan sehingga ia pun selalu menekankan para pengurus untuk ikut dalam pengkaderan melalui Pendidikan Kader Penggerak NU.

Kedisiplinanya juga sangat terasa ketika ia mengingatkan para pengurus untuk memprioritaskan khidmah di NU dengan memberi peringatan tegas jika tiga kali tidak hadir rapat pengurus.

Kiai Muhammad Syukron selama ini juga mewajibkan para pengurus untuk memberi donasi rutin kepada NU untuk kemandirian organisasi. "Ia selalu berpesan agar pengurus dan warga NU senantiasa satu amaliah, fikrah, harakah, dan ghirah dalam ber-NU," tambahnya.

Kiai Muhammad Syukron juga merupakan sosok yang sangat ramah dan mudah berinteraksi dengan siapa pun. Di kepengurusan NU ia juga sangat perhatian kepada seluruh pengurus dan mampu berkomunikasi dengan baik.

"Beliau sering ngobrol dan sangat akrab dengan segenap pengurus NU. Dan terkadang bergurau sambil bertanya, rokokmu masih ada?," terang Kiai Mahfud menceritakan sisi keramahan Kiai Muhammad Syukron.

Berpulangnya Kiai Syukron terkait kondisi kesehatannya yang semakin menurun sejak Agustus 2019. Sejak itu, beliau sering keluar masuk rumah sakit akibat penyakit gula yang ia derita.

Jenazah dimakamkan pada hari Rabu (4/12/2019) di pemakaman yang tak jauh dari kediamannya. PCNU Lampung Selatan pun menginstruksikan seluruh pengurus dan warga NU di Tanah Air untuk melaksanakan salat ghaib bagi Kiai Muhammad Syukron.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement