Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Toleransi, Banser Bantu Amankan Natal di Kota Jayapura

Toleransi, Banser Bantu Amankan Natal di Kota Jayapura
Banser amankan perayaan Natal (Foto: Istimewa)
A
A
A

Suasana saling menjaga, saling menghormati antara muslim dan non muslim terlihat nyata di Kota Jayapura, Papua saat Hari Natal.

Suasana sejuk dalam kehidupan umat beragama, tanpa ketegangan, apalagi permusuhan tersaji saat perayaan malam misa Hari Natal, Selasa (24/12). Hal ini dibuktikan dengan turunnya 85 anggota Banser dalam penjagaan sejumlah gereja di Kota Jayapura. Mereka bersinergi dengan polisi dan tentara.

natal 

“Untuk setiap Natalan kami rutin berpartisipasi memberikan pengamanan di semua gereja,” ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Jayapura, Papua, Ahmad Muhazir, Rabu (25/12/2019).

Menurut Menurut Muhazir, keterlibatan Ansor dalam pengamanan tersebut sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga keamaan, menjalin kerukunan dengan non-muslim sekaligus memelihara toleransi kebangsaan dalam bingkai keberagaman. Toleransi kebangsaan harus dijaga sebagai jaminan tegaknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

“Kami punya keyakinan tak ada Indonesia tanpa ada bermacam agama. Ada Islam, Kristen, Hindu, Buddha, karena semua kita ikut berjuang memerdekan negara ini. Toleransi di sini menjadi kata kunci," terangnya.

Seperti dilansir NU Online, keterlibatan Banser dalam pengamanan gereja, ujar Muhazir, bukan hura-hura, namun dilakukan dengan penuh tanggungjawab meskipun nyawa taruhannya. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh anggota Banser asal Mojokerto, Riyanto beberapa tahun lalu.

Ia rela mengorbankan nyawanya karena harus menghalau bom yang siap menyalak di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur. “Jadi, prinsip kami para Banser sama. Menjaga gereja dengan sungguh-sungguh, menjaga keamanan fisik gereja dan penghuninya. Tujuannya agar gereja dan penghuninya aman."

Selain itu, lanjut Muhazir, keterlibatan Banser dalam pengamanan gereja mempunyai makna yang istimewa. Yaitu membuktikan kerukunan dan menunjukkan toleransi Islam yang tinggi, khususnya antar umat beragama.

Islam adalah agama yang mempelopori toleransi sehingga penganut agama lain merasa nyaman hidup berdampingan dengan penganut Islam. “Kita contoh para ulama yang telah memberikan teladan soal toleransi,” ungkapnya.

Muhazir menegaskan, bukan hanya di gereja saat perayaan Natal, dalam kehidupan sehari-hari interaksi muslim dan non-muslim di Kota Jayapura cukup baik.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement