Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Humor Gus Dur: Tak Butuh Gaji Presiden

Mohammad Saifulloh , Jurnalis-Selasa, 14 April 2020 |14:59 WIB
Humor Gus Dur: Tak Butuh Gaji Presiden
A
A
A

MENKOPOLHUKAM RI Mahfud MD punya kenangan tak terlupakan bersama Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang memimpin bangsa Indonesia pada masa transisi Reformasi pada 1999-2001.

Gus Dur sesudah menandatangani bukti penerimaan gaji pertamanya sebagai presiden, kata Mahfud, langsung menyerahkannya kepada Menteri Luar Negeri Alwi Shihab.

"Kamu harus membeli jas yang bagus. Menteri Luar Negeri jangan memalukan," urai Mahfud pada tahun 2003 dalam buku 'Setahun Bersama Gus Dur: Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit'.

Bulan berikutnya, ternyata ulah Gus Dur berulang. Kali ini Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof AS Hikam menjadi perhatiannya. "Nih, beli sepatu dan jas. Masak, Menristek sepatunya jelek," ujar Gus Dur sembari tertawa.

Penasaran, salah seorang asisten Gus Dur bernama Arifin Junaidi bertanya mengapa gaji presiden malah diberikan kepada orang lain. Gus Dur malah menjawab, " Ya, sudah gaji bulan berikutnya untuk kamu saja."

Junaidi terkejut dan langsung meralat maksud pertanyaannya,"Bukan begitu maksud saya, Gus. Kenapa tidak menyimpan gaji untuk kebutuhan Gus Dur sebagai Presiden?"

"Lha, semua kebutuhan saya sudah disediakan (Istana). Saya nggak butuh apa-apa, biar dipakai yang butuh saja," jawab Gus Dur dengan santai.

Mahfud yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan menilai, sikap pimpinannya kepada bawahan mencerminkan kepribadian yang selalu memerhatikan orang lain. Barangkali, imbuh Mahfud, memang hanya Gus Dur satu-satunya presiden yang tidak mengambil gaji dan justru memberikan kepada menteri yang juga memiliki gaji serta fasilitas juga.

Sayangnya, Gus Dur sosok unlimited yang jarang ditemui di tengah masa gonjang ganjing dunia saat ini.

(Muhammad Saifullah )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement