JEDDAH – Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah di Arab Saudi terasa berbeda. Tidak terlihat hiruk-pikuk masyarakat. Hal ini dampak masih mewabahnya corona virus disease (covid-19). Ditambah, pihak Kerajaan Arab Saudi menerapkan lockdown selama Lebaran dan memberlakukan jam malam.
Pemerintah Saudi mengumumkan beberapa minggu lalu bahwa jam malam akan diberlakukan di seluruh wilayah saat libur nasional Idul Fitri selama lima hari (23–27 Mei). Langkah ini untuk mencegah persebaran virus korona.
Kemudian masjid-masjid di Arab Saudi diserukan tidak menggelar Sholat Id. Pemerintah dan Mufti Besar Saudi mengatakan kaum Muslimin dapat melakukan Sholat Idul Fitri di rumah.
Jana Bashraheel, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, berkomitmen mematuhi imbauan tersebut. Dia mendengarkan dan mengulangi takbir Idul Fitri yang didengar dari masjid-masjid terdekat bersama keluarganya.
"Saya akan melewatkan sarapan di hari pertama Idul Fitri bersama teman dan keluarga," kata Bashraheel, dikutip dari Arabnews, Senin (25/5/2020).
Sementara Amal al Thobaiti dari Jeddah mengatakan, "Saya belum pernah terpikir seperti ini tentang Idul Fitri sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya saya melakukan banyak kegiatan di dalam rumah. Tetapi krisis ini tidak bisa membiarkan kami menjadi lebih suram."
Al Thobaiti bersama keluarganya kali ini membuat dekorasi Idul Fitri dengan tangan, menyiapkan menu sarapan yang bervariasi, dan memesan cokelat secara daring.
"Saya juga memesan hadiah untuk keluarga secara online, dan mendapatkan piyama baru untuk saya. Ini adalah pertama kalinya bagi saya melakukan semua ini dan rasanya seperti Idul Fitri pertama yang pernah ada," katanya.