NAMA Dokter Tirta mulai melejit setelah melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah terkait penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Dokter jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi itu hingga kini masih aktif berperan melawan virus corona dan tanpa lelah mengampanyekan pencegahan Covid-19.
Siapa sangka jika dokter berusia 28 tahun itu ternyata seorang mualaf. Dia baru memutuskan memeluk Islam pada 2011 silam.
Dokter Tirta bercerita pengalamannya saat menjadi mualaf. Kala itu, ayahnya yang memang seorang muslim sedang menunaikan ibadah umrah.
Baca juga: Kisah Mualaf, Masuk Islam Setelah Selamat dari Penembakan
"Saat bersamaan aku mimpi yang aneh. Jadi waktu itu aku ketiduran jam 4 sore, aku lihat diri aku terbaring dan aku seperti terbang tinggi sekali," kata Dokter Tirta melalui akun YouTube Masjid Agung Al-Azhar.
Saat terbang, dia mengaku dijaga dua orang berbaju putih dan bercahaya. Penjaga tersebut kemudian mengarahkan dirinya untuk menuju sebuah rumah berwarna hijau dan di sana terdapat keranda mayat berwarna hijau serta 9 orang.
"Di situ aku disuruh duduk dan tiba-tiba orang yang ada di dalam keranda itu bangkit, wajahnya bersinar banget. Dia tidak berkata apa-apa namun hanya menitipkan surat ke kantong meja dan menghilang," tuturnya.
"Salah satu kiai yang ada di rumah tersebut bilang ke aku, suatu saat kamu tahu tugas mu akan besar. Kemudian saya terbangun dan pas (waktu) maghrib," kata dia.
Baca juga: Sering Diajak Salat, Alfaro Akhirnya Jadi Mualaf
Sejak peristiwa itu, dia selalu mendengar adzan setiap pukul 09.00 pagi dan 12.00 12 siang. Pengalaman spiritual itu pun diceritakan Dokter Tirta kepada ayahnya.
"Bapak cerita saat umrah berdoa untuk mengarahkan aku untuk mendapatkan yang terbaik. Dan sejak saat itu, saya memutuskan mau masuk Islam," ujarnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran