DI masa kemarau banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Tidak jarang banyak orang yang melakukan permohonan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan melakukan Sholat Istisqa atau meminta hujan.
Terdapat dua macam pendapat mengenai tata cara dari Sholat Istisqa. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana dihimpun dari Muslim.or.id, Jumat (24/7/2020).
Baca juga: Turki Tunjuk 3 Imam dan 5 Muadzin Bertugas di Hagia Sophia
1. Pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu
Berdasarkan pendapat Ibnu Abbas Radhiallahu anhu, dijelaskan bahwa Sholat Istisqa dilakukan sama dengan Sholat Id, yaitu dua rakaat dengan tempat yang sama dan jumlah takbir yang sama pula dengan Sholat Id.
Ada pula perbedaannya dengan Sholat Id. Menurut Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, perbedaannya terdapat pada hukumnya. Hukum Sholat Id fardhu kifayah, sedangkan Sholat Istisqa sunah.
إن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج متبذلا متواضعا متضرعا حتى أتى المصلى فلم يخطب خطبتكم هذه ، ولكن لم يزل في الدعاء ، والتضرع ، والتكبير ، وصلى ركعتين كما كان يصلي في العيد
Artinya: "Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam berjalan menuju tempat sholat dengan penuh ketundukan, tawadhu, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat sholat. Lalu Beliau berkhotbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan Beliau tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan sholat dua rakaat sebagaimana Beliau melakukan Shalat Id." (HR Tirmidzi Nomor 558, ia berkata: “Hadits hasan shahih”)
Dengan rincian sebagai berikut:
- Rakaat pertama melakukan takbir sebanyak tujuh kali, dan selanjutnya sebagaimana Sholat Id dengan rukuk dan sujud dua kali.
- Rakaat kedua takbir lima kali, kemudian sama seperti rakaat pertama dan diakhiri salam, seperti halnya Sholat Id.
Baca juga: Amalan Dunia yang Bernilai Pahala di Akhirat
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran