SYEKH Fudhail bin ‘Iyadz adalah salah seorang ulama besar ahli tasawuf. Suatu hari beliau melihat kejadian sederhana yang menarik dan berharga. Karena mengandung pelajaran hidup tentang kesabaran. Sabar untuk bertaubat, sabar untuk selalu berdoa, dan berharap kepada Sang Pencipta.
Alkisah, suatu hari pada saat hendak pergi ke masjid, beliau melihat ada seorang anak kecil yang mendapat amarah dari ibunya. Ibu itu memukul anaknya. Karena dipukul oleh ibunya, si anak berteriak dan melarikan diri keluar rumah. Dia menjerit lalu pergi. Mungkin menghindar dan takut dipukuli.
Baca juga: Jamaah Haji Gelombang Pertama dari Qassim Tiba di Jeddah
Melihat anaknya pergi keluar rumah meloloskan diri, si ibu akhirnya menutup pintu rumahnya. Dia mengunci pintu agar si anak tidak bisa masuk. Mungkin sebagai bentuk hukuman.
Dari jauh Syekh Fudhail bin ‘Iyadz memerhatikan kejadian itu sekilas. Beliau kembali melanjutkan perjalanan menuju masjid.
Sepulang dari masjid, Syekh Fudhail bin ‘Iyadz kembali melewati rumah si ibu tadi. Rumahnya masih tertutup dan terkunci. Si anak belum boleh masuk. Namun dia menanti dengan sabar di dekat pintu rumah.
Terlihat jelas bekas guratan air mata yang lewat dari pelupuk mata anak itu. Air mata yang masih membekas membasahi pipi. Anak itu menangis mengharapkan belas kasih ibunya.
Syekh Fudhail bin ‘Iyadz mengamati kejadian itu. Beliau menyempatkan diri untuk memerhatikan. Mungkin dari jauh.
Ibu anak tersebut melihat anaknya tertidur di dekat pintu. Anak itu masih menunggu kebaikan ibunya. Dia menanti dengan sabar hingga pulas dibalut mimpi.
Hati si ibu mulai tergerak dan bergetar. Tersentuh hatinya oleh kegigihan anaknya. Iba mengetahui ada bekas air mata di pipinya.
Si ibu pun akhirnya tak tega. Terharu perasaannya. Dia lepaskan juga kunci pintu rumahnya. Lalu mempersilakan anaknya masuk dengan hati terbuka.
Baca juga: Khotbah Wukuf Arafah Disiarkan secara Streaming dalam 10 Bahasa
Mengetahui itu, Syekh Fudhail bin ‘Iyadz tergetar. Sederhana kejadian itu, namun begitu dalam bermakna bagi beliau. Ada pelajaran yang sangat penting dan berharga. Tak terasa air mata Syekh Fudhail bin ‘Iyadz juga ikut menetes. Basah jenggot beliau oleh air mata.
Beliau berkata mengambil hikmah luar biasa dari kejadian sederhana itu, "Subhanallah. Andaikan seorang hamba bersabar selalu menunggu di depan pintu-Nya. Niscaya Allah Subhanahu wa ta'ala pasti akan membukakan pintu untuk hamba-Nya."
"Aku mendapat pelajaran tentang sabar dari anak kecil," kata Syekh Fudhail bin ‘Iyadz hari itu, sebagaimana dikutip dari Lirboyo, Sabtu (25/7/2020).
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran