JEDDAH – Arab Saudi menyeleksi secara ketat jamaah haji 2020, untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Jamaah dibatasi hanya orang-orang yang tinggal di Arab Saudi, baik warga lokal maupun pendatang.
1.000 jamaah haji terpilih, sejak Rabu lalu sudah berkumpul di lembah Mina, dan Kamis (30/7/2020), bergerak ke Padang Arafah untuk ibadah puncak haji yakni wukuf hingga matahari terbenam.
Di antara para jamaah itu ada Zaker Kareem dan Saifullah Al-Mohammedani, dua karib asal Iran yang bertemu di sebuah universitas di Madinah 6 tahun yang lalu dan tinggal di Arab Saudi.
Baca juga: Viral Pria Maroko Jalan Kaki dan Bersepeda 4 Tahun untuk Pergi Haji
Al-Mohammedani sedang menyelesaikan kuliah tahun terakhirnya di kampus. Keduanya mendaftarkan nama mereka di portal haji secara bersamaan.
"Saya memeriksa portal sepanjang waktu untuk melihat apakah aplikasi saya diterima atau tidak," kata Al-Mohammedani seperti dilansir dari Arab News.
“Saya senang ketika melihat persetujuan dari otoritas setempat. Saya menelepon Zaker dan dia memberi tahu saya bahwa dia juga diterima. ”
"Aku benar-benar bahagia," kata Kareem.
Zelkin, seorang peziarah Azerbaijan yang tinggal dan bekerja di Jubail, Arab Saudi mengatakan, “saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi atas kesempatan ini pada saat yang sulit. Saya tahu ini bukanlah hal yang mudah ketika ada pandemi yang merebak di mana-mana untuk membuat peraturan semacam ini dalam waktu yang singkat.”
“Saya masih belum percaya akan hal ini, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Jika memang bukan ditakdirkan untuk pergi haji tahun ini, maka itulah kehendak Allah dan kamu harus mengikuti kehendak-Nya.”
Ibadah haji tahun ini dibatasi oleh Arab Saudi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Para jamaah yang telah mendapatkan izin untuk menunaikan haji tahun ini akan melewati pemeriksaan suhu dan ditempatkan di karantina sesaat setelah smapai di Makkah.
Petugas kesehatan setempat juga akan membersihkan barang-barang mereka untuk memastikan terbebas dari virus. Staf kesehatan juga akan menebarkan cairan desinfektan untuk membersihkan area sekitar Kabah.
Otoritas setempat telah memutuskan untuk menutup Kakbah di haji tahun ini, dan jamaah tidak diizinkan untuk menyentuhnya untuk menghindari kemungkinan adanya virus yang tersebar melalui kontak fisik.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga telah mendirikan pusat kesehatan khusus, klinik keliling serta ambluans yang telah disediakan jika dibutuhkan oleh para jamaah sewaktu-waktu.
Para jamaah juga diminta untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sosial antar jamaah lainnya. Sebelumnya, mereka juga harus melalui tes Covid-19 sebelum tiba di Makkah, dan akan melalui karantina setelah ibadah haji selesai.
Otoritas setempat memberikan peralatan lengkap untuk tiap jamaah, termasuk diantaranya kerikil yang sudah disterilkan untuk ritual rajam jumrah, desinfektan, masker, sajadah, dan kain ihram.
"Tidak ada masalah terkait keamanan dalam haji tahun ini, semua dilakukan untuk melindungi jamaah dari bahaya pandemi," kata Khalid bin Qarar Al-Harbi, Direktur Keamanan Publik Arab Saudi.
(Salman Mardira)