Ustadz Khalid menegaskan, kadar romantisme yang tak menyimpang adalah menikmati waktu berdua di tempat tertutup yang tidak terlihat oleh orang lain. Hitungan romantis yang benar bukanlah mengharuskan interaksi antar pasangan untuk menjadi tontonan bagi orang lain.
“Banyak orang yang masih salah paham dengan poin ini. Mereka menganggap romantis itu kalau di jalan bergandengan tangan dan berpelukan. Pemahaman yang salah," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengisahkan, bahwa zaman dahulu, Nabi Muhammad Shallallahu 'aliahi wasallam tidak pernah jalan bergandengan berdua bersama istrinya. Hal ini bukan berarti tidak romantis, namun mengikuti syariat yang tepat untuk memaknai romantisme yang benar dalam Islam. Bahkan dikisahkan bahwa istri Rasulullah kerap berjalan di belakang beliau.
"Perlu ditegaskan bahwa bukan berarti dilarang bergandengan, namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang dapat dikatakan romantis. Ini adalah pemahaman yang salah. Diperbolehkan bergandengan, hanya jika dilakukan di tempat yang tidak terlihat," tandasnya.
(Rizka Diputra)