Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Manusia Hanya Bisa Berikhtiar, Takdir Allah yang Menentukan

Manusia Hanya Bisa Berikhtiar, Takdir Allah yang Menentukan
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SETINGGI apapun angan manusia, ia tidak akan bisa menolak takdir. Seringkali manusia terlalu panjang berangan-angan sampai-sampai ia lupa terhadap penciptaNya, dengan berdoa kepada sang penentu takdir.

Melansir dari laman JATMAN, Kamis (20/8/2020), dalam Kitab Al-Hikam karangan Syekh Ibnu Atha’illah terdapat untaian mutiara yang berbunyi:

سَـوَابِـقُ الْهِمَمِ لاَتَخـْرِقُ أَسْوَارَ اْلأَقْدَارِ

Artinya: “Menggebunya semangat tidak dapat menembus tembok atau benteng takdir,".

Kaidah itu menjelaskan bahwa bilamana Allah telah menetapkan suatu perkara maka perkara tersebut pasti terjadi begitupun sebaliknya.

Bahkan, jika seluruh umat ini bersatu untuk memberi manfaat dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Begitupun jika mereka bersatu untuk mencelakakan seseorang dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali atas kehendakNya.

Baca juga: Kisah Rasulullah Diselamatkan Sarang Laba-Laba dari Kejaran Kaum Quraisy

Dengan perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat, manusia kerap jemawa merasa bisa melakukan apapun. Ia merasa dirinya sebagai the creator of his/her own destiny. Bahkan bisa jadi dia merasa mampu menjadi pencipta takdir dan nasibnya sendiri.

Kembali ke pernyataan Syekh Ibnu ‘Atha’illah. Jika kalimatnya dicermati, maka seolah pernyataan itu berbau fatalistis yang menyerah pada takdir, ketetapan Tuhan. Lantas benarkah demikian?

Jawabannya jelas keliru. Percaya pada takdir tidak menafikkan pentingnya ikhtiar manusia. Sebagai subjek yang bisa bertindak, manusia wajib memiliki kehendak untuk berbuat dan mengubah sesuatu, bukan malah berpangku tangan.

Namun, kehendak manusia biasanya bertabrakan dengan kondisi eksternal di luar kontrol kita, di mana semua sudah dikontrol oleh takdir Allah yang maha menentukan segalanya. Misalnya, Pemerintah berusaha keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi agar tercipta lapangan kerja bagi rakyat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement