JAKARTA - Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah orang yang senang bermusyawarah apabila menghadapi suatu masalah.
Terutama jika masalah tersebut adalah masalah penting yang menyangkut urusan kaum muslimin dan agama Allah Ta'ala.
Dikutip dari buku " 165 Kebiasaan Nabi" pada Rabu (2/12/2020) diungkapkan terdapat banyak hadis yang menyebutkan bahwa kebiasaan beliau apabila menghadapi suatu masalah penting, beliau membicarakannya atau memusyawarahkannya bersama para sahabat Radhiyallahu Anhum.
Baca Juga: Mutowif di Masjidil Haram: Ini Lebih Baik dari Pekerjaan Apapun di Dunia
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata, “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bermusyawarah dengan para sahabat pada hari perang Badar. Maka Abu Bakar berbicara menyampaikan pendapatnya, tetapi beliau berpaling darinya. Lalu Umar berbicara, namun beliau juga berpaling.
Kemudian kaum Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, sebenarnya kamilah yang engkau kehendaki'. Miqdad bin Al-Aswad berkata, Wahai Rasulullah, Demi Allah, sekiranya engkau memerintahkan kami untuk terjun ke laut, pasti akan kami lakukan'." (HR. Ahmad dan Muslim)
Baca Juga: Mengumandangkan Adzan Ada Aturannya, Berikut Syarat Jika Akan Diubah
Hadis di atas hanyalah satu dari sekian banyak hadis yang menyebutkan kebiasaan beliau yang senang bermusyawarah ini. Nabi bermusyawarah dengan Abu Bakar dan Umar dalam masalah tawanan Perang Badar.
Nabi bermusyawarah dengan para sahabat ketika akan keluar pada Perang Uhud. Beliau bermusyawarah dengan Ali dan Usamah dalam kasus yang mendiskreditkan Aisyah (haditsal-ifki), beliau bermusyawarah dengan para sahabat ketika akan menyerang Yahudi Bani Khaibar.
Beliau bermusyawarah dengan Ummu Salamah setelah perjanjian Hudaibiyah. Dan seterusnya. Demikianlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Allah memang menyuruh agar bermusyawah.
“Dan ajaklah mereka bermusyawarah dalam suatu urusan. Dan apabila engkau telah bertekad kuat, maka bertawakallah kepada Allah." (Ali Imran: 159)
(Vitrianda Hilba Siregar)