JAKARTA – Perbedaan beribadah kerap muncul dalam pelaksanaannya. Maka dibutuhkan cara bijak dalam menyikapi perbedaan dalam beribadah tersebut.
Sebagai umat Muslim yang beriman, kita perlu menanggapi perbedaan beribadah dengan bijak.Seperti pada Firman Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) dalam QS.An-Nisa Ayat 59:
Baca Juga: Nasihat Nabi Muhammad Agar Taat kepada Pemimpin dalam Suka dan Duka
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Baca Juga: Jangan Meratapi Mayat, Begini Larangannya dalam Islam
Ustaz Hanan Attaki menjelaskan, yang dibutuhkan ketika melihat perbedaan itu adalah saling respect selama perbedaan itu bukan sesuatu yang fatal. Ustaz Hanan menyarankan agar terus menghargai perbedaan-perbedaan itu karena semua melihat sesuatu yang menurutnya paling tepat.
"Cara menghadapi perbedaan itu kita kembalikan kepada asholah kepada kaidah yang paling dasar yaitu Al-Qur'an, kemudian hadis-hadis Nabi, sunah-sunah Nabi, kehidupan sahabat, perkataan ulama, selama perbedaan bisa dikembalikan kepada aslinya yaitu Al-Qur'an, yakin perbedaan ini enggak akan membuat kita terpecah belah," ujarnya seperti dikutip dari Youtube Hanan Attaki pada Kamis (10/12/2020).
Dia juga menyebut berusaha menyelesaikan perbedaan tersebut dengan bantuan Allah SWT. Maha Besar-Nya dengan segala kuasa-Nya untuk dapat menyatukan perbedaan yang ada dengan sesuatu yang lebih baik.
(Vitrianda Hilba Siregar)