Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Nasihat Ulama Bertahan Hidup di Masa Sulit, Nomor 1 Sangat Penting

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Rabu, 13 Januari 2021 |07:00 WIB
4 Nasihat Ulama Bertahan Hidup di Masa Sulit, Nomor 1 Sangat Penting
Meski hidup dalam ujian kesulitan namun tetaplah berhusnu-zhan kepada Allah Ta'ala. (Foto:Freepix)
A
A
A

Maka janganlah engkau menyangka bahwa jika Allah Azza wa Jalla melakukan sesuatu di alam ini, adalah karena kehendak-Nya yang buruk. Termasuk kejadian-kejadian dan musibah-musibah yang ada, Allah Azza wa Jalla tidak mengadakannya karena kehendak buruk yang berkaitan dengan perbuatan-Nya.

Adapun yang berkaitan dengan makhluk, bahwa Allah Azza wa Jalla menetapkan apa yang Dia kehendaki, itu terkadang menyusahkannya, maka ini seperti firman Allah Azza wa Jalla :

Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah, jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” [al-Ahzâb/33:17][1]

Kedua, harus bersabar

Kemudian senjata hamba di dalam menghadapi kesusahan dalah kesabaran. Sabar adalah sifat yang agung. Sabar menghadapi kesusahan adalah menahan jiwa dari berkeluh-kesah, menahan lisan dari mengadu kepada manusia, dan menahan anggota badan dari perkara yang menyelisihi syari’at.

Bagi seorang Mukmin sabar merupakan senjatanya untuk menghadapi kesusahan. Dan hal itu akan membuahkan kebaikan baginya.

Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata:

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati beberapa malam berturut-turut dengan keadaan perutnya kosong, demikian juga keluarganya, mereka tidak mendapati makan malam. Dan sesungguhnya kebanyakan rotinya mereka adalah roti gandum.]

Ketiga, bersikap Qanaah

Selain kesabaran, maka sikap yang tidak kalah penting adalah qanâ’ah. Yang dimaksud dengan qanâ’ah adalah ridha terhadap pembagian Allah Azza wa Jalla . Karena sesungguhnya hakekat kaya itu adalah kaya hati, bukan kaya harta. Dan qanâ’ah merupakan jalan kebahagiaan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Imam Ibnu Qudâmah al-Maqdisi rahimahullah berkata: “Ketahuilah bahwa kemiskinan itu terpuji. Namun, sepantasnya orang yang miskin itu bersifat qanaah, tidak berharap kepada makhluk, tidak menginginkan barang yang berada di tangan orang, dan tidak rakus mencari harta dengan segala cara, namun itu semua tidak mungkin dilakukan, kecuali dia qanâ’ah dengan ukuran minimal terhadap makanan dan pakaian”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya meminta-minta itu merupakan cakaran seseorang pada wajahnya. Kecuali seseorang yang meminta kepada pemerintah atau dalam perkara yang tidak ada pilihan baginya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement