JAKARTA- Penyaluran dana zakat, infak dan sedekah seringkali diikuti dengan seremoni yang menempatkan kontras antara pemberi dan penerima.
Seremoni ini terkesan feodal dan tidak humanis. Bahkan, cara itu juga tidak Islami dan mengancam keabsahan amal si pemberi.
“Misalnya orang yang menerima sumbangan disuruh datang, kemudian antre, ambil kupon, dan sebagainya itu menurut saya sangat tidak humanis dan itu betul-betul menempatkan mereka yang tidak menerima sebagai the needy, orang yang lebih perlu, sehingga respek kepada penerima itu tidak terlihat di situ,” ujarSekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (8/2/2021).
Baca Juga: 3 Ibadah dalam Menikah, Nomor 3 yang Paling Dibanggakan Nabi Muhammad SAW
Mu’ti berharap agar para da’i menjelaskan kepada umat konsep berlaku ihsan di dalam setiap perilaku beragama.
“Apa tidak ada cara yang lain selain membuat mereka itu harus bersusah payah dan melihat siapa yang memberi dan orang yang menerima itu membungkuk-bungkuk menyampaikan terima kasih. Ini perlu diubah karena bermuara pada pemahaman kultural,” jelasnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran