Kita mungkin secara samar mengenali Fibonacci atau bernama asli Leonardo da Pisa ini, untuk pola terkenal yang dinamai menurut namanya: Bilangan rekursif yang dimulai dari 1 dan diikuti dengan jumlah dari dua angka sebelumnya.
Bilangan Fibonacci memang luar biasa, muncul dengan frekuensi ajaib di alam raya - di cangkang kerang dan sulur tanaman, di bagian spiral kepala bunga matahari, di kerucut pinus, tanduk binatang, dan susunan daun kuncup pada batang, serta di dunia digital (ilmu kumputer dan pengkodean).
Polanya juga sering masuk ke dalam budaya pop: dalam sastra, film dan seni visual; sebagai nada yang berulang dalam sebuah lirik lagu atau partitur orkestra; bahkan di bidang arsitektur.
Tapi asal usul pengetahuan ilmu matematika milik Leonardo da Pisa adalah sesuatu yang jarang diajarkan di sekolah. Landasan utama pemikirannya bersumber dari perpustakaan yang berdiri hampir seribu tahun yang lalu, pada saat sebagian besar umat Kristen di Barat berada dalam kegelapan intelektual.
Ini adalah kisah yang harus membongkar pandangan Eropa sentris mengenai matematika, menyoroti pencapaian ilmu pengetahuan dunia Islam, dan memperdebatkan pentingnya sejarah angka-angka.
(Vitrianda Hilba Siregar)