"Karena saat-saat itu adalah saat mustajab berdoa dan bertobat," kata dia sebagaimana dikutip laman Konsultasisyariah pada Jumat (2/4/2021). Sebagaimana diterangkan dalam hadis shahih dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ : مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Tuhan kita tabaaraka wa ta’ala turun ke langit dunia di setiap malam, pada sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku berikan, siapa yang minta ampun kepada-Ku akan Aku ampuni.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kemudian tentang waktu amalan ini, telah dijelaskan pada ayat ini, yaitu waktu sahur. Jadi selama masih berada di waktu sahur, lalu seorang beristighfar kepada Allah, ia telah mengamalkan ayat di atas.
(Vitrianda Hilba Siregar)