JAKARTA - Mengapa mencium Hajar Aswad? Padahal itu hanya batu dan bukan sesembahan kaum Muslimin. Pertanyaan semacam ini sering muncul di kalangan para kaum Muslimin. Ketahuilah mencium Hajar Aswad ketika beribadah haji atau umrah adalah mengikuti sunah Rasulullah SAW.ย
Kalaulah tidak ada contoh dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, maka tidak mungkin kaum Muslimin melakukannya.
Baca Juga:ย Pertama Kalinya Hajar Aswad Difoto dengan Canggih, Sudut Batu pun Terlihat Detail
Hadis berikut ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tadi.ย
ุนููู ุนูุงุจูุณู ุจููู ุฑูุจููุนูุฉู ููุงูู ุฑูุฃูููุชู ุนูู ูุฑู ููููุจูููู ุงููุญูุฌูุฑู ููููููููู ุฅููููู ูุฃูููุจูููููู ููุฃูุนูููู ู ุฃูููููู ุญูุฌูุฑู ูููููููุงู ุฃููููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ููููุจูููููู ููู ู ุฃูููุจูููููู
โDari โAbis bin Robiโah, ia berkata, โAku pernah melihat โUmar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas โUmar berkata, โSesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu.โ (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270).
Dalam lafazh lain disebutkan,ย
Baca Juga:ย Hajar Aswad Batu Putih dari Surga Berubah Hitam karena Dosa Manusia
ุฅููููู ูุฃูููุจูููููู ููุฅููููู ุฃูุนูููู ู ุฃูููููู ุญูุฌูุฑู ููุฃูููููู ูุงู ุชูุถูุฑูู ูููุงู ุชูููููุนู ูููููููุงู ุฃููููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ููุจูููููู ู ูุง ููุจููููุชููู
โSesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.โ (HR. Muslim no. 1270).
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan beberapa faedah dari hadis di atas:
1. Wajibnya mengikuti petunjuk Rasul shallallahu โalaihi wa sallam yang telah beliau tunjuki walau tidak nampak hikmah atau manfaat melakukan perintah tersebut. Intinya, yang penting dilaksanakan tanpa mesti menunggu atau mengetahui adanya hikmah.
2. Ibadah itu tawqifiyah, yaitu berdasarkan dalil, tidak bisa dibuat-buat atau direka-reka.ย
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran