JAKARTA - Dengan lisan orang bisa menasihati, namun dengan lisan juga bisa terjadi kericuhan. Rasulullah SAW pun mengingatkan umatnya untuk selalu menjaga lisan. Begitu ingin mengingatkan umatnya menjaga lisan, Rasulullah SAW pun mengambil contoh seekor bangkai kambing. Apa maksud Rasullah ini? Begini penjelasannya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia haruslah menjaga lisan dalam berbicara. Setiap perkataan yang dikeluarkan wajib bermakna baik, jangan sampai menyakiti orang lain. Sebab dengan berbicara secara buruk akan menyebabkan manusia terjerumus ke dalam api neraka.
Manusia yang memiliki ucapan baik, santun, dan memberikan arti bagi orang lain akan disukai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Apalagi jika tidak pernah mengumbar aib saudara sendiri atau menghina orang lain.
Baca Juga:ย Ustaz Yusuf Mansur Kepincut Beli Saham Klub Eropa
"Di sisi Tuhan kita Allah Subhanahu wa ta'ala, Allah sangat murka dengan orang yang menyalahgunakan lisannya. Sampai kata Nabi Muhammad dalam hadis Bukhari: 'Bukan sifat orang mukmin yang la'an dan ta'an.' Ini dua-duanya bahaya lisan, suka melaknat dan menghina orang lain, ini bukan sifat orang mukmin," jelas Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya, dikutip dari akun Youtube Hidayah Indonesia, Selasa (1/9/2021).
Dalam hadis Bukhari Muslim, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati pasar dan menemukan bangkai kambing dengan tanduknya yang patah, kakinya patah, dan buta. Lalu beliau ingin menarik perhatian sahabat dengan bertanya, "Siapakah di antara dari kalian yang ingin membeli bangkai kambing ini?"
Baca Juga:ย Apa Arti Berkah atau Barokah, Begini Penjelasannya
Lalu salah sahabat menjawab, "Ya Rasulullah jangankan dia sudah jadi bangkai, kalau dia hidup saja kami tidak mau membelinya. Kalau ada kambing hidup, tanduknya patah, matanya buta dan kakinya patah hidup, tidak ada yang mau beli, apalagi sudah jadi bangkai."
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengubah pertanyaannya dengan metode yang sama, "Siapa yang ingin saya berikan cuma-cuma?" Lalu para sahabat menjawab, "Sama saja ya Rasulullah, walaupun dia masih hidup dan dikasih cuma-cuma tapi matanya buta, kakinya patah, dan tanduknya patah tidak ada yang mau terima."
Lalu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memberikan pesan, "Ambil dan bawa pulang, jadikan kaidah hidup teman-teman sekalian."
Ustadz khalid juga menegaskan bahwa dirinya berdiri di atas mimbar dan menyampaikan hal tersebut tidak hanya untuk berdongeng ataupun seremoni. "Ini hukum Allah untuk diterapkan dalam kehidupan teman-teman sekalian, kaidah hidup. Ini bukan mainan, bukan untuk didongengkan saja," jelasnya.
Hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berbunyi, "Seseorang di antara kalian demi zat yang ubun-ubun dalam genggamku (maksudnya Demi Allah) di antara kalian memakan bangkai ini jauh lebih ringan baginya dibandingkan azab yang dia terima di hari kiamat nanti." Maksudnya adalah hukuman memakan bangkai binatang akan lebih ringan dibanding azab di akhirat akibat seseorang membicarakan aib saudara sesama Muslim di dunia.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran