UMMU Sulaim binti Milhan, adalah perempuan kaum Anshar pertama yang masuk Islam. Kehidupan Ummu Sulaim sebelum Islam seperti kehidupan umumnya masyarakat Arab di masa jahiliyah.
Mereka tidak mengenal Allah dan hidup berdasarkan aturan kesukuan dan keluarga besar. Di masa itu, ia menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Malik bin an-Nadhr.
Sejarawan berbeda pendapat tentang nama aslinya. Ada yang mengatakan Sahlah. Ada pula yang menyebut Rumailah. Atau Rumaitsah. Dan ada pula yang mengatakan Mulaikah. Sementara laqobnya adalah Ghumaisho atau Rumaisho. Ia termasuk wanita anshar yang pertama-tama memeluk Islam.
Baca Juga: Kisah Pakaian Nabi Musa yang Disembunyikan Bani Israil hingga Membuatnya Marah
Saat Islam datang, cahaya hidayah itu begitu terang. Ummu Sulaim pun menyambut dakwah Islam. Kemudian dia jabarkan keindah agama Islam, agama barunya itu kepada suaminya, Malik bin an-Nadhr. Ternyata sang suami malah marah padanya. Hidayah yang terang benderang itu dia tolak. Seakan gelapnya setan jahiliyah telah bersarang di kepalanya.
Madinah yang dulu menyembah berhala, dengan cepat berubah menjadi negeri Islam. Anas bin an-Nadhr tak kuasa membantah secara argument. Ia juga tak mampu melawan dengan kekuatan. Karena dominasi sudah berubah. Ia pun pergi ke Syam. Tinggal di sana hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Malcolm X Tokoh Mualaf Berpengaruh Besar di Amerika Serikat
Namun ada yang menarik dari dakwah Ummu Sulaim kepada suaminya. Dakwahnya ini menunjukkan kemantapannya dalam beragama. Penerimaannya yang penuh. Karena orang yang masih ragu tak mungkin menyerukan apa yang dia ragukan.
Kemudian orang yang sadar Islam itu satu-satunya jalan selamat, pastilah dia juga akan menyeru kepada orang-orang yang dia cintai. Proses ini begitu cepat terjadi pada diri Ummu Sulaim. Pelajaran lainnya, bagaimana Islam memposisikan wanita. Sebelumnya wanita tak memiliki hak bersuara. Mana bisa wanita berbicara pada suami dan mengajaknya seperti ini. Tapi dalam Islam wanita didudukkan di tempat yang mulia.
Beberapa lama kemudian, Ummu Sulaim kembali menikah dengan seorang sahabat yang mulia, Abu Thalhah radhiallahu ‘anhu.