IDUL ADHA menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak orang. Bahkan sebagian masyarakat sudah berbenah jauh hari sebelumnya. Baik mereka yang akan berkurban, maupun yang menerima daging kurban.
Di Indonesia sendiri, penyembelihan hewan kurban sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/PERMENTAN/PD.410/9/2014 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban.
Baca Juga: Rasulullah SAW Menggemari Paha Daging Kambing, Ini Alasannya
Namun di masyarakat, pemotongan hewan kurban identik dengan melibatkan semua lapisan masyarakat. Semangat berkurban dan menjadi bagian dalam penyelenggaraannya, ini yang menjadi alasan semua orang ingin terlibat.
Sebut saja masyarakat di wilayah RT, ada yang bertugas menjaring pekurban, pengumpul dana, petugas pemotongan, petugas pendistribusi dan peran-peran lainnya yang saling mendukung dalam penyelenggaraan penyembelihan dan pemotongan hewan kurban.
Baca Juga: Kain Kiswah Kakbah Diganti yang Baru
Disinilah bentuk perwujudan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Namun kadang dalam pelaksanaannya, ada saja hal penting yang terabaikan. Seperti memilih kandidat yang akan menyembelih hewan kurban tersebut.
Dalam Islam, penyembelih hewan kurban haruslah sesuai dengan syariat. Melansir laman Kemenag, berikut syarat penyembelih hewan kurban menurut hukum Islam.
1. Beragama Islam dan sudah baligh
Ini menjadi persyaratan pertama yang wajib dimiliki oleh orang yang melakukan penyembelihan hewan. Secara umum, persyaratan ini tidak banyak dilanggar dalam penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban. Yang menjadi petugas penyembelih, kecenderungan yang ditunjuk adalah orang dewasa.
2. Memiliki kemampuan untuk menyembelih hewan
Dalam hal ini penyembelih harus mempunyai pemahaman tentang tata cara menyembelih disesuaikan dengan jenis hewan yang disembelih. Begitu juga punya kemampuan menggunakan pisau dan hal lainnya yang terkait dengan penyembelihan.
Baca Juga: Khutbah Terakhir Nabi Muhammad SAW di Arafah yang Membuat Abu Bakar Menangis Terisak-isak
Petugas penyembelih bisa menempatkan posisi pisau di leher hewan kurban dengan tepat, sehingga hanya dalam sekali tebasan, pisau mampu memotong saluran nafas, kerongkongan dan pembuluh darah.
3. Memahami tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat Islam
Banyak petugas penyembelih hewan kurban, baru paham kalau ia belum layak menjadi petugas penyembelih setelah setelah penyembelihan selesai dilakukan.
Sering kali leher hewan tidak sempurna tersembelih atau hewan tidak tersembelih sama sekali bahkan sudah berulang-ulang menyembelih, hewan tetap meronta-ronta kesakitan.
4. Gunakan pisau yang tajam
Pastikan pisau sangat tajam sehingga dapat memotong tiga saluran (saluran nafas, kerongkongan dan pembuluh darah) pada leher hewan dengan baik.
Baca Juga: Doa Hari Arafah Paling Mustajab Mulai Siang Ini hingga Magrib
Dalam hal ini, perlu dilakukan uji ketajaman pisau dengan melakukan uji potong terhadap benda lain yang dapat mewakili tingkat ketajaman untuk penyembelihan hewan.
5. Fokus
Karena penyembelihan hewan kurban disaksikan oleh banyak orang, mereka yang fokusnya mudah terganggu sebaiknya tidak ditunjuk untuk menjadi penyembelih hewan. Ini karena dikhawatirkan si penyembelih akan melakukan kesalahan dalam menyembelih hewan.
(Vitrianda Hilba Siregar)