GUS Baha bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim lahir di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, tahun 1970. Dia adalah putra seorang ulama pakar Al-Quran dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA KH Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Rembang Jawa Tengah.
Gus Baha dikenal sebagai ulama dengan ceramah yang lugas dan berpenampilan sederhana dan bukanlah sebuah kebetulan, namun merupakan hasil didikan ayahnya dari kecil.
Baca Juga: Kisah Anggota Brimob Azankan Kelahiran Anak Lewat Ponsel saat Memburu Teroris
Tausiyah-tausiyahnya yang mengena di hati. Nah dalam akun instagramnya@gusbahaonline dia menuliskan sebuah pesan penting untuk diketahui kaum Muslimin. Berikut isi pesannya.
Baca Juga: 4.439 Pasangan Menikah Saat Pandemi Januari-Juni 2021 di Langkat dengan Prokes Ketat
1. Al-istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri. Semut diseberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.
2. Qaswatul qulub (hati yang keras) kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.
3. Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia) merasa hidupnya hanya di dunia aja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.
4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.
5. Thulul amal (panjang angan- angan), merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.
6. Dhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari 6 perkara ini sehingga tetap istiqomah dalam ketaqwaan.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
Semoga Bermanfaat.
(Vitrianda Hilba Siregar)