KEAJAIBAN sedekah pernah dirasakan oleh Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad) Brigadir Jenderal TNI Susilo. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 begitu percaya bahwa sedekah serta menghormati dan menyayangi orangtua, terutama ibu maka akan membahwa kebaikan dan keberkahan.
Susilo merupakan potret tentara yang sangat mencintai dan menghormati ibunya. Setelah ayahnya tiada, praktis sang Ibunda yang menjaga dan membesarkan anak-anaknya. Tak mengherankan setiap berbicara tentang jasa ibu, dia akan menitikkan air mata. Suaranya menjadi tercekat.
Bagi Susilo, Sang Ibunda merupakan bidadari baginya. Seorang bidadari lainnya yaitu Tini, sang istri. Atas kecintaannya pada orangtua, suatu ketika dia bertekad untuk memberangkatkan Ibunda pergi haji.
Baca Juga: 5 Cara Sukses Nabi Muhammad SAW Berbisnis
Ada pengalaman tersendiri bagaimana doa dan tekadnya itu terkabul. “Pada 2016 saya menjadi Dandim di Kodam IV Diponegoro (Dandim 0721/Blora). Saya mendapat undangan untuk ceramah wawasan kebangsaan pada siswa sekolah,” kata Susilo dalam tayangan Youtube TNI AD, dikutip Selasa (24/8/2021).
Dalam setiap kegiatan seperti itu, salah satu kebiasannya yaitu menanyakan siapa di antara siswa yang merupakan anak yatim. Saat itu ada 30 orang mengangkat tangan.
“Terus (saya tanya lagi), siapa yang ditinggal ibunya setelah lahir, angkat tangan. Ada satu orang, tinggal satu orang ini,” kata dia.
Siswa itu menceritakan ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal saat dirinya masih di kandungan. Sejak itu dia dirawat oleh neneknya. Pada siswa tersebut, Susilo lantas menanyakan apa keinginannya untuk dapat membahagiakan sang nenek. Bocah itu menceritakan selama ini neneknya berjualan.
Baca Juga: Dermawan Dicintai Sesama Manusia dan Dekat dengan Allah Ta'ala
Seandainya mendapat rezeki, dia berkeinginan menjadikan uang itu sebagai tambahan modal bagi neneknya. Mendengar cerita itu Susilo pun tersentuh. Dia kembali mengajak berdialog.
“Adik punya keinginan, saya juga punya keinginan. Hari ini adik ingin membantu neneknya, memberikan modal untuk jualan. Saya juga, saya ingin bagaimana memberangkatkan ibu saya pergi haji,” kata Susilo.
Mantan Wadan Yonif 410/Alugoro itu kemudian berbicara dengan pihak sekolah. Dalam kegiatan seperti itu lazimnya tamu yang diundang mendapat honorarium. Begitu pula Susilo. Namun dia tidak mau menerima honor tersebut. Dia memberitahukan kepada pihak sekolah bayaran mengajar akan diserahkan kepada siswa yatim piatu tersebut.
Baca Juga: Ini Cara Melatih Diri agar Jadi Orang Ikhlas
“Kita sama-sama doain ya dik.. Saya minta bantuan (doakan) ibu saya dapat berangkat haji. Ini ada sedikit modal untuk nenek,” kata Susilo, seraya menyerahkan honor seusai acara. Dalam perjalanan pulang dari mengajar, sekitar pukul 11.15 dirinya mendapat telepon dari Disbintalad. Sang penelpon ternyata memberikan kabar gembira.
“Bang, ini ada kursi kosong. Bulan depan ibu Abang dapat berangkat haji,” kata Susilo menirukan anggota Disbintalad yang menelponnya. Mata Susilo pun berkaca-kaca. “Ya Allah…,” ucapnya. “Apakah ini jawaban yang sudah diberikan oleh Allah,” kata dia. Dalam video tersebut Susilo berpesan kepada siapa pun untuk menghormati orangtua. Restu orangtua akan menjadi penentu jalan hidup anaknya. “Jadikanlah orang tuamu raja maka kau akan jadi raja. Tapi kau jadikan orang tuamu pembantu maka kau akan jadi pembantu,” ucap mantan Komandan Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti ini.