Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA menjelaskan, Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh manusia dan jin. Isyarat bahwasanya ini adalah konsekuensi beliau sebagai nabi yang terakhir. Karena nabi-nabi sebelumnya hanya diutus kepada kaumnya saja. Ini menunjukkan bahwa nabi lain yang baru dibutuhkan untuk diutus kepada kaum yang lain. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus untuk umat manusia maka ini menunjukkan bahwa beliau adalah nabi terakhir dan tidak membutuhkan nabi yang lain. Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.” (QS. Al-A’raf: 158)
Allah ﷻ berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Maka ayat ini menunjukkan bahwasanya Nabi diutus sebagai rahmat bagi seluruh makhluk. Allah juga berfirman,
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1)
Dalil-dalil Al-Quran ini menunjukkan bahwasanya Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir, dan ini adalah ijmak para ulama.
(Vitrianda Hilba Siregar)