“Dengan dia mencari tahu kekuatan, ia mengumpulkan pasukannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan kemudia, terjadilah ketetapan itu. Dibukalah Konstantinopel itu oleh Muhammad al-Fatih,” ujarnya dalam Channel Youtube Siar Islam.
Upaya yang dilakukan Sultan Mehmet II ini dilakukan atas dasar pemimpin yang terbaik dengan memikul tugas mulia yang gagal diupayakan dari pemimpin sebelumnya.Begitulah kondisi saat Muhammad al-Fatih bisa menaklukkan kota tak tertembus di dunia ini.
(Vitrianda Hilba Siregar)