USTADZ Dr Khalid Basalamah Lc MA dalam tausiyahnya mengatakan setiap manusia pasti pernah mengalami mimpi. Mimpi bisa menyenangkan, menakutkan, atau mungkin mengalami kejadian aneh. Sebagian ulama menjadikan mimpi sebagai dalil atau secara akal mengenai bukti adanya alam ghaib.
Ia menerangkan, Syekh Abu Bakar Jazairi Rahimatulullah menjelaskan masalah tersebut di dalam bukunya tentang mimpi yang merupakan bagian dari bukti adanya alam ghaib. Sebab manusia dalam kondisi tidur, namun bisa melihat diri sendiri, seperti naik di atas kendaraan, berbincang dengan orang, makan, atau terkadang ada hal yang tidak kita sukai misalnya berkelahi atau yang lainnya.
Baca juga: Simak, 3 Cara agar Bisa Mimpi Bertemu Nabi ala Ustadz Adi Hidayat
Ketika memimpikan hal-hal tersebut, lanjut Ustadz Khalid, manusia biasanya bisa merasakan efeknya, seperti menangis, senang, lapar, dan lainnya hingga terbangun dari tidur. Maka, semua itu merupakan bukti-bukti nyata adanya alam ghaib secara akal.
Dalam salah satu riwayat shahih dari sahabat Nabi yang mulia 'Auf bin Malik dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majid dan Ibnu Abi Syaibah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Mimpi dibagi atau terbagi menjadi tiga kriteria. Pertama, mimpi buruk dan menakutkan juga menyedihkan, dan kata Nabi, 'Pastikan itu dari setan.' Kedua, mimpi yang menggelisahkan seseorang karena terus saja terbawa walaupun dia sudah bangun. Ketiga, mimpi yang merupakan petunjuk dan merupakan cabang dari mukjizat kenabian atau dikenal dengan ruqyah shodiqoh." (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Majah)
Baca juga: Kisah 5 Ulama Mimpi Bertemu Rasulullah, Ada yang Ditegur Tidak Wudu Sebelum Tidur
Selain hadis tersebut, ada hadis lain yang mengatakan mengenai jenis mimpi. Dari hadis shahih riwayat Bukhari, Abu Hurairah meriwayatkan bahwasannya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Mimpi itu tiga macam, yaitu bisikan hati, ditakut-takuti oleh setan, dan kabar gembira dari Allah." (HR Bukhari)