8. Mendapat kitab catatan amal salih
Diberikan kitab catatan amal dari depan atau dari belakang. Sedangkan diberikan kitab catatan amal dari arah kiri atau belakangnya merupakan pertanda celaka bagi yang penerimanya. Di antara cara meraih catatan amal dari sebelah kanan setelah berusaha beramal salah adalah memperbanyak berdoa:
اَللَّهُمَّ آتِنِي كِتَابِي بِيَمِيْنِي وَحَاسِبْنِي حِسَاباً يَسِيْراً
"Ya Allah, berikanlah kitab catatan amalku dari sebelah kanan, dan hisablah aku dengan hisaban yang ringan."
9. Hisabnya diringankan
Diringankan dalam hisab (penghitungan amal), bahkan sebagian di antara mereka diloloskan tanpa hisab. Di antara faktor yang menyebabkan lamanya hisaban adalah harta kekayaan. Diriwayatkan, Nabi Isa Alaihissallam sebagai nabi termiskin, masuk surganya lebih dahulu 500 tahun dibanding Nabi Sulaiman Alaihissalam sebagai nabi terkaya. Keterlambatan Nabi Sulaiman Alaihissallam itu diceritakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai pelajaran bagi umatnya dan umat-umat berikutnya.
Baca juga: 3 Cara Alami Obati Sakit Gigi ala Ustadz dr Zaidul Akbar, Salah Satunya Gunakan Arang
10. Timbangan amal salihnya diberatkan
Diberatkan timbangan amalnya, bahkan sebagian di antara mereka diloloskan dari timbangan ini. Semoga saja kita termasuk hamba yang diloloskan dari timbangan amal, setidak-tidaknya diberatkan amal saat melewati timbangan ini. Kaitan dengan timbangan amal, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah mengajarkan dua kalimat yang dapat memberatkan timbangan amal kebaikan kita, yaitu:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
11. Dihadirkan dalam telaga Nabi
Dihadirkan dalam telaga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam dan dipersilakan minum airnya, di mana tidak ada seorang pun yang meneguk air itu kecuali tidak akan merasa haus lagi selamanya.
12. Dimudahkan melewati Jembatan Shirath
Dimudahkan dan diselamatkan dalam melintasi Jembatan Al Shirath. Sementara Jembatan Al Shirath sendiri merupakan jembatan yang menghubungkan antara surga dan neraka. Siapa pun yang tergelincir akan terjatuh ke dalam neraka. Sesuai amal masing-masing, manusia yang melintasi jembatan ini ada yang secepat kilat, ada yang seperti berlari, ada yang berjalan biasa, ada pula yang merangkak. Tidak hanya itu, bagi orang yang celaka, tajamnya jembatan itu lebih dari mata pedang.
Baca juga: Korban Kecelakaan Balikpapan Meninggal pada Hari Jumat, Ini Menurut Pandangan Islam
13. Diberikan syafaat dari para nabi dan rasul
Sebagaimana diketahui, syafaat terbesar (uzhma) sekaligus syafaat pembuka adalah syafaat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Setelah itu, barulah hamba-hamba yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan syafaat.
14. Mendapat balasan besar
Diberi balasan yang besar, dimasukkan ke surga kenikmatan yang abadi, dan meraih rida Allah Subhanahu wa ta'ala, bahkan bisa berjumpa langsung dengan-Nya, di mana kenikmatannya sungguh tidak terkira, tidak terhingga, dan tidak bisa digambarkan kata-kata. (Lihat: Al-Ghazali, Minhajul ‘Abidin, [Surabaya: Maktabah Muhammad ibn Ahmad], halaman 104–105)
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)