HARI Valentine adalah salah satu perayaan kontroversial yang ada di Indonesia sampai saat ini. Hari Kasih Sayang tersebut menuai pro dan kontra, dan itu kenapa tanda pagar terkait Hari Valentine menggema kencang di linimasa Twitter pagi ini, Senin 14 Februari 2022.
Ya, banyak netizen +62 menyerukan tagar Hari Valentine sebagai bentuk penolakan akan Hari Kasih Sayang tersebut. Hari Valentine dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan bahkan bisa merusak keyakinan dalam beragama.
Baca juga: 6 Amalan yang Bisa Menolong Orangtua di Akhirat, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Keutamaannya
Akun Twitter @kupunyakucing3 bahkan membagikan foto yang berisi enam kerusakan akibat Hari Valentine. Poin-poinnya antara lain:
1. Meniru orang kafir
2. Merayakan dan menghadirinya bukan ciri orang beriman
3. Merayakannya berarti mengagungkan tokoh Valentine yang merupakan seorang tokoh agama tertentu
4. Ucapan selamat Valentine berakibat terjerumus dalam syirik dan maksiat
5. Hari kasih sayang menjadi hari semangat berzina
6. Meniru perbuatan setan
Baca juga: Masya Allah, Begini Wujud Hajar Aswad ketika Di-Zoom 4.000 Kali
Lalu, netizen lain yang turut menggemakan tagar tersebut yaitu @Meydi*** menganggap sebaiknya kaum Muslimin tidak ikut-ikutan merayakan Hari Valentine.
"Saya Muslim. Valentine? Say no Valentine Day," tulisnya di Twitter. Unggahannya cukup menyita perhatian netizen lain dengan 201 likes didapat dan 49 netizen lain membagikan unggahan yang diselipkan foto tersebut.
Di sisi lain, netizen dengan nama akun @thebacotpost memberikan pernyataan bahwa tagar tentang Hari Valentine menggema gegara pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Sebelumnya beredar pernyataan Ustadz Abdul Somad membahas Hari Valentine. Dalam tayangan YouTube berjudul 'Hukum Merayakan Hari Valentine dan Sejarahnya' yang tayang empat tahun lalu, UAS menjelaskan bahwa kata Valentine berasal dari nama Santo Valentino yang artinya orang suci.
Baca juga: Hari Valentine Menurut Islam, Benarkah Haram? Ini Kata Buya Yahya
Dalam pernyataannya juga UAS menerangkan bahwa Santo Valentino ini adalah sosok yang membebaskan tentara yang sedang bercinta hingga akhirnya dia dibunuh. Nah, kematian Santo Valentino ini yang kemudian menurut UAS dijadikan momentum Hari Valentine.
"Tapi ternyata nanti tanggal 14 Februari itu adalah hari zina internasional. Di malam itu, semua orang keluar dengan pasangannya bahkan hotel-hotel di Pekanbaru pasang harga promo 'malam cinta setengah harga plus sarapan pagi'," kata UAS.
Baca juga: Jadi Mualaf, Gadis Cantik Italia Ini Sekarang Ahli Bahasa Arab dan Budaya Islam
Ia kemudian mengimbau kepada jamaah agar pada tanggal 14 Februari ada baiknya buat pengajian di masjid-masjid. "Pengajian menolak kemungkaran," tegas UAS dalam video tersebut.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)