Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tata Cara Memandikan Jenazah Menurut Syariat Islam, Wajib Diketahui!

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 24 Mei 2022 |16:04 WIB
Tata Cara Memandikan Jenazah Menurut Syariat Islam, Wajib Diketahui!
Ilustrasi memandikan jenazah. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

TATA cara memandikan jenazah sangat penting diketahui setiap kaum Muslimin. Akan sangat berguna jika dalam keadaan darurat mesti turut memandikan jenazah. Harus mengerti betul langkah-langkahnya agar jenazah bersih luar dalam.

Dikutip dari Muslim.or.id, berikut tata cara memandikan jenazah sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, seperti dijelaskan Ustadz Yulian Purnama S.Kom:

Baca juga: 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran yang Selalu Dibaca Rasulullah 

1. Melemaskan persendian jenazah

Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan:

وأما تليين مفاصله فالحكمة في ذلك أن تلين عند الغسل، وذلك بأن يمد يده ثم يثنيها، ويمد منكبه ثم يثنيه، وهكذا يفعل بيده الأخرى، وكذلك يفعل برجليه، فيقبض رجله ليثنيها ثم يمدها مرتين أو ثلاثاً حتى تلين عند الغسل

"Adapun melemaskan persendian, hikmahnya untuk memudahkan ketika dimandikan. Caranya dengan merentangkan tangannya lalu ditekuk. Dan direntangkan pundaknya lalu ditekuk. Kemudian pada tangan yang satunya lagi. Demikian juga dilakukan pada kaki. Kakinya pegang lalu ditekuk, kemudian direntangkan, sebanyak dua kali atau tiga kali. Sampai ia mudah untuk dimandikan." (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424)

2. Berlaku lembut kepada jenazah

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ كَكَسْرِهِ حَيًّا

"Memecah tulang orang yang telah meninggal dunia adalah seperti memecahnya dalam keadaan hidup." (HR Abu Dawud Nomor 3207, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Dawud)

3. Melepas pakaian yang melekat di badannya

Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan:

(وخلع ثيابه) يعني: الثياب التي مات فيها يسن أن تخلع ساعة موته، ويستر برداء أو نحوه

"(Dilepaskan pakaiannya) yaitu pakaian yang dipakai jenazah ketika meninggal. Disunahkan untuk dilepaskan ketika ia baru wafat. Kemudian ditutup dengan rida (kain) atau semisalnya." (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424)

Namun orang yang meninggal dunia ketika ihram tidaklah boleh ditutup wajah dan kepalanya, berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma sebelumnya.

Cara melepaskan pakaiannya jika memang sulit untuk dilepaskan dengan cara biasa, maka digunting hingga terlepas.

Baca juga: Kisah Bule Inggris Jadi Mualaf Gara-Gara Pergi ke Toko Ponsel, Temukan Kebenaran Islam 

4. Menutup tempat mandi dari pandangan orang banyak

Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan:

أن يستر في داخل غرفة مغلقة الأبواب والنوافذ، ولا يراه أحد إلا الذين يتولون تغسيله، ولا يجوز أن يغسل أمام الناس

"Mayat ditutup dalam suatu ruangan yang tertutup pintu dan jendelanya. Sehingga tidak terlihat oleh siapa pun kecuali orang yang mengurus pemandian jenazah. Dan tidak boleh dimandikan di hadapan orang-orang banyak." (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/428)

Kemudian jenazah ditutup dengan kain pada bagian auratnya terhadap sesama jenis, yaitu dari pusar hingga lutut bagi laki-laki dan dari dada sampai lutut bagi wanita.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement