Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Kisah Mengharukan Jamaah Menabung Puluhan Tahun Demi Naik Haji

Almas Taqiyya , Jurnalis-Kamis, 09 Juni 2022 |06:04 WIB
4 Kisah Mengharukan Jamaah Menabung Puluhan Tahun Demi Naik Haji
Ilustrasi/ Doc: About Islam
A
A
A

JAKARTA - Naik haji merupakan rukun Islam kelima yang hukumnya wajib dilaksanakan apabila mampu. Banyak kisah mengharukan serta memberikan inspirasi terkait perjuangan jemaah untuk menabung dalam jangka waktu lama hingga bisa mencukupi biaya haji.

Berikut kisah jemaah yang menabung puluhan tahun demi naik haji:

ART Menabung Selama 20 Tahun

Setelah menabung selama 20 tahun dari 2002, asisten rumah tangga di Kota Batu, Jawa Timur akhirnya bisa naik haji. Ia adalah Tukah, wanita berumur 62 tahun yang terus bersabar dan berdoa hingga bisa mewujudkan impiannya ke Tanah Suci pada tahun 2022.

Tukah tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika bisa berangkat naik haji di tahun ini. Menurutnya, selama memiliki niat yang kuat, siapa saja bisa berangkat ke Tanah Suci. Keberangkatannya ini juga sudah ditunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Uang yang ditabung Tukah merupakan uang hasilnya bekerja sebagai ART di Kota Malang. Ia harus rela berpisah dengan anaknya demi bekerja di Kota Malang. Berkat doa, kesabaran dan kegigihannya, ia berhasil melunasi biaya haji sebesar Rp37,5 juta sekaligus memiliki cukup uang saku selama beribadah haji.

Menabung Dari Tahun 1984 untuk Naik Haji

Kendati sudah tidak lagi muda, Zaenuri tetap bersemangat untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2022 ini. Pria berumur 64 tahun ini merupakan jemaah tertua dari 89 calon jemaah haji di Kota Kediri, Jawa Timur, yang berangkat tahun 2022.

Semenjak tahun 1984, Zaenuri telah menetapkan hatinya ingin menunaikan haji. Mulai saat itu, ia rajin menabung dan terus berdoa agar niat baiknya ini dikabulkan Allah SWT. Akhirnya, kakek dari lima cucu yang berprofesi sebagai tukang kayu ini berangkat ke Tanah Suci untuk memenuhi panggilan ibadah.

Zaenuri menceritakan bahwa di tahun 1984, upah yang didapat dari profesinya sebagai tukang kayu hanya sebesar Rp1.000 per hari. Upah tersebut ia sisihkan Rp2.000 per minggu yang ia simpan sendiri di rumah. Nominal tabungannya lambat laun semakin membesar hingga cukup bagi Zaenuri untuk mendaftar haji di tahun 2011.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement