Haryanto bersyukur, penyelenggaran haji di bandara baik gelombang satu maupun dua bisa berjalan dengan baik. Pada gelombang 1, jamaah haji Indonesia tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Sedang pada gelombang dua, jamaah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
“Total ada 240 kloter yang kita layani saat kedatangan ini. Alhamdulillah secara umum bisa berjalan dengan baik sesuai dengan rencana kerja,” ujar Haryanto, kemarin.
Meski demikian, pada kedatangan dua gelombang ini, Haryanto mengakui ada beberapa kasus yang perlu menjadi catatan penyelenggaraan. Di antaranya saat di Madinah, ada beberapa jamaah yang diketahui membawa barang bawaan melebihi ketentuan, seperti rokok dan jamu.
Terdapat juga 32 jamaah yang belum sempat sidik jari namun sudah keluar bandara. Sedang saat kedatangan di Bandara Jeddah, ditemukan kasus jamaah yang sempat kehilangan tas dan uangnya. Kemudian ada jamaah tak bisa masuk karena Namanya sama persis dengan seorang bekas tenaga kerja Indonesia yang mendapat blacklist dari Saudi. Setelah dicek, ternyata nama jamaah tersebut memang persis namun yang bersangkutan tak pernah menjadi pekerja migran.
“Semua kasus itu bisa terselesaikan dengan baik atas kerja sama tim bandara dan otoritas Saudi,” terangnya.
(Awaludin)