Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Hikmah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, Bukti Cinta pada Allah Melebihi Segalanya

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 12 Juli 2022 |12:32 WIB
3 Hikmah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, Bukti Cinta pada Allah Melebihi Segalanya
Ilustrasi hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail di momen Idul Adha. (Foto: Pexels)
A
A
A

PERISTIWA Nabi Ibrahim Alaihissallam dan putra tercintanya Nabi Ismail Alaihissallam selalu teringat jelas di benak kaum Muslimin saat momen hari raya Idul Adha.

Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, setidaknya ada tiga hikmah penting dari kisah Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Nabi Ismail Alaissallam, yakni:

Baca juga: Dapat Hidayah, Gadis Cantik Ini Rutin Touring Motor Antarkota demi Pelajari Islam 

1. Kecintaan pada Allah melebihi segalanya

Betapa besar cinta Nabi Ibrahim Alaihissallam kepada putranya Ismail. Setelah berpuluh tahun menunggu dan berharap sambil berdoa, akhirnya Allah Subhanahu wa ta'ala mengaruniai seorang anak, setelah batang usianya menginjak masa tua. Justru, anak tercinta yang baru saja didambakan kehadirannya harus "dikurbankan".

"Dapat dibayangkan betapa besarnya konflik batin, kegalauan yang dialami oleh Nabi Ibrahim Alaihissallam dan keluarga. Tetapi mereka menyadari dengan sepenuh jiwa bahwa cinta kepada Allah harus mengatasi segalanya," ucap Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Jannatul Husna.

Apa yang dijalani oleh Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Ismail menunjukkan kesadaran maksimal bahwa cinta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala lebih utama dari cinta kepada apa pun dan siapa pun, termasuk jiwa-raganya sendiri. Ini semua dapat terjadi apabila fondasi akidah umat dan pemimpin Islamnya kukuh tidak tergoyahkan.

Baca juga: Aa Gym Ungkap Rahasia Hidup Jadi Mudah, Cukup Amalkan Dua Hal Ini 

2. Pentingnya keikhlasan dalam hidup

Dalam rentetan ayat tentang pergulatan batin Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Ismail tadi, Allah Subhanahu wa ta'ala akhiri firman-Nya itu dengan kalimat: "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Lalu kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (QS Ash-Shafat: 106–107)

Oleh karena itu, kurban dan pengorbanan yang dikehendaki harus berlandaskan niat ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla.

3. Keberhasilan pendidikan dalam keluarga

Ismail bukan saja berbakti kepada orangtua, bahkan dia mempunyai kualitas iman yang kukuh. Manifestasi iman kukuh inilah yang melahirkan ibadah, kepatuhan dan akhlak yang baik. Betapa hebat jiwa yang dimiliki oleh sang anak atas didikan orangtua yang bijaksana.

Hanya orangtua hebat yang dapat melahirkan anak dengan kualitias jiwa yang hebat pula. Ucapannya lembut, penuh takzim, sikapnya sabar, tawakal serta dapat menghibur ayahnya di tengah kebimbangan luar biasa.

"Menapak tilas jalan yang sudah ditempuh oleh Nabi Ibrahim dalam konteks mendidik keluarga adalah mungkin —walaupun tidak sesempurna mereka— asalkan punya niat, keinginan, dan terus belajar dengan baik," pungkasnya.

Allahu a'lam bisshawab.

Baca juga: Jabal Qurban, Bukit Saksi Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail pada Allah Ta'ala 

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini Selasa 12 Juli 2022M/12 Dzulhijjah 1443H 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement