Ini merupakan ayat yang memberikan motivasi atau semangat juang para Muslim untuk berjuang di jalan Allah meski harus gugur dalam medan perang. Turunnya ayat itu ketika seorang sahabat hendak makan lalu terdengar suara panggilan jihad fi sabilillah.
Mereka yang sedang hendak makan menyadari bahwa makanan itulah yang akan menghalanginya masuk ke surga. Ia menaruh makanannya lalu turun ke medan perang dan gugur.
Menurut Ustadz Ilham, Islam mengajarkan kedamaian dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak pernah mencontohkan. Munculnya peperangan zaman dahulu karena Islam diperangi dan umat Islam selalu mempertahankan diri.
"Namun yang perlu diingat yakni hukum qisas atau orang yang melakukan pembunuhan dengan sengaja tanpa alasan yang jelas maka pelaku harus memeroleh hukuman yang sama seperti yang pelaku lakukan," katanya.
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa seseorang mengaku sebagai mati syahid namun Allah Subhanahu wa ta'ala mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah dusta karena niat perangnya hanya untuk memeroleh harta. Sedangkan konteks mati syahid yakni harta, jiwa, dan agama.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)