ADA amalan doa ketika hujan turun terus-menerus. Doa ini berisi memohon perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan agar musibah seperti banjir tidak terjadi.
Diketahui bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga awal Tahun Baru 2023. Diperkirakan hujan akan mengguyur sepanjang hari.
Adapun doa ketika turun hujan yang bisa diamalkan kaum Muslimin adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari laman Rumaysho:
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, DKI Jakarta Akan Diguyur Hujan Sepanjang Hari
Doa Turun Hujan
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban naafi’aa.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat." (HR Bukhari nomor 1032, Ahmad: 24190, dan An-Nasa'i: 1523)
BACA JUGA:Perbedaan Hujan lebat, Sangat Lebat, dan Ekstrem: Ini Penjelasan BMKG
Doa ketika Ada Petir
Dalam riwayat dari Abdullah bin Az-Zubair saat mendengar petir, ketika ada petir menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
Artinya: "Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya." (Al Muwaththa’ 2/992. Syekh Al Albani berkata hadis ini mauquf yang sahih sanadnya. Sumber: Kitab Hisnul Muslim Said bin Ali Al Qathanis)
Doa ketika Hujan Turun Terus-menerus
Ketika hujan turun terus-menerus, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar cuaca kembali menjadi cerah. Beliau memanjatkan doa:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan)." (HR Bukhari nomor 1014)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)