Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Keakraban KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan Berguru pada Kiai Kholil Bangkalan

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 28 April 2023 |08:43 WIB
Kisah Keakraban KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan Berguru pada Kiai Kholil Bangkalan
KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan. (Foto: Muhammadiyah.or.id)
A
A
A

Kiai Soleh Darat adalah ulama terkemuka, ahli nahwu, ahli tafsir, ahli falak. Keluarga besar RA Kartini mengaji pada beliau. Bahkan atas masukan Kartini-lah, Kiai Soleh Darat menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Jawa agar bisa dipahami. Dari sinilah buku fenomal Habislah Gelap Terbitlah Terang tercipta dari ayat "Minadz Dzululumati ilan Nuur".

Pada Kiai Soleh Darat, Hasyim dan Darwis (kemudian berganti nama jadi Ahmad Dahlan tabarruk dengan gurunya Syekh Ahmad Zaini bin Dahlan, Mufti Syafiiyyah di Tanah Haram) belajar tekun dan rajin.

Kedua sahabat itu lalu diperintahkan Kiai Soleh Darat segera ke Kota Makkah, Arab Saudi, untuk melanjutkan belajar agama Islam.

Setiba di Makkah, keduanya yang cerdas menjadi murid kesayangan Imam Masjidil Haram, Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Tampaklah kecenderungan Hasyim yang sangat mencintai hadits, sementara Ahmad Dahlan tertarik bahasan pemikiran dan gerakan Islam.

Tentu riwayat menuntut ilmu mereka di Tanah Suci sangat panjang. Hingga pada kepulangan keduanya ke Tanah Air dan gerakan yang dilakukan.

Hasyim Asy'ari pulang ke Jombang. Di sana Kiai Ihsan (kakek Cak Nun) menantinya penuh rindu. Beliau yang "sakti" inilah yang menaklukkan kawasan Tebuireng untuk didirikan pesantren bersama pendekar dari pesantren di Cirebon. 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement