Penemuan jumlah 365 hari dalam setahun tersebut bahkan membuat matematikawan asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakannya untuk memperbaiki kalender Julian. Atas izin Paus Gregorius XIII, kalender lama akhirnya diubah menjadi kalender yang baru dan mulai digunakan pada tahun 1582.
Kecintaan Al Battani pada bidang astronomi berkat didikan ayahnya yang juga seorang astronom terkemuka, Jibir Ibn San’an Al-Battani, yang dididik secara informal oleh ayahnya tersebut.
Meskipun keluarganya menganut sekte Sabian yang melakukan penyembahan kepada bintang, Al Battani tidak mengikutinya dan memilih memeluk agama Islam.
Saat kecil, Al Battani mengikuti keluarganya pindah ke Raqqah. Di tempat inilah ia mulai menekuni bidang astronomi, mulai dari penelitian hingga mendapatkan penemuan-penemuan.
Al Battani terpesona dengan teori kosmologi geosentris yang berkembang pertama kali di Yunani, meskipun dirinya adalah pengikut teori kosmologi geosentris Ptolomeus tetapi data observasinya berjasa bagi Nicholas Copernicus untuk mengembangkan teori kosmologi heliosenteris pada abad ke-16 dan 17.