Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Mahasiswa Indonesia Kuliah di London, Nekat Umrah Backpacker Sendirian!

Nurul Amanah , Jurnalis-Selasa, 13 Juni 2023 |18:54 WIB
Kisah Mahasiswa Indonesia Kuliah di London, Nekat Umrah Backpacker Sendirian!
Ilustrasi mahasiswa Indonesia umrah backpacker sendirian. (Foto: Reuters)
A
A
A

SEBAGAI seorang mahasiswa perantau yang menuntut ilmu di luar negeri, wajar rasanya jika berusaha menekan bujet biaya hidup sehari-hari, termasuk ketika memiliki keinginan untuk pergi ke suatu tempat.

Kondisi ini pun dialami oleh Inria Astari Zahra, mahasiswi asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan S-2 di Kota London, Inggris.

Okezone Live Instagram umrah backpacker. (Foto: Okezone)

Mulanya ia mendengar cerita dari beberapa mahasiswa yang juga menempuh pendidikan di London bahwa sangat memungkinkan berangkat umrah dengan menekan bujet seminim mungkin. Bahkan, bisa lebih murah ketimbang berangkat dari Indonesia.

"Sebenarnya memang dari awal karena lebih murah, maskapai juga lebih banyak. Bujet lebih murah kalau berangkat dari London. Teman-teman dari Indonesia juga udah banyak, jadi possible banget umrah dari London ke Arab," ungkap Inria dalam Okezone Live Instagram, Selasa (13/6/2023). 

Berbekal pengalaman dari beberapa teman itu, Inria pun mulai mengecek biaya perjalanan umroh ke beberapa travel agent. Namun, ia merasa sepertinya bujet yang dimiliki masih kurang jika harus mengikuti perjalanan dari travel agent.

Dia pun memutuskan melakukan umrah backpacker dengan mulai mencari tiket pesawat, mengurus visa, dan seluruh keperluannya secara mandiri. Bahkan, perjalanan umrahnya kali ini ditempuh sendirian!

"Aku juga awalnya coba cari agen di London, tapi sebagai mahasiswa pasti berusaha mencari cara menghemat umrah dengan bujet terbatas. Ternyata lebih oke kalau backpacker. Agar pricey kalau dari agen," jelasnya.

Beruntung, teman satu kampus Inria berdomisili di Makkah dan menawarkannya menginap di rumahnya selama melaksanakan ibadan umrah. Sehingga, selain hemat biaya tiket pesawat jika berangkat dari London, dia juga tidak perlu mengeluarkan biaya penginapan yang biasanya mematok harga minimal 200 ribu per malam.

"Saya punya teman orang Makkah di kampus, katanya 'Boleh nginep di rumahku'. Jadi beda bujet di penginapan, bisa dikurangi," sambungnya.

Terlebih lagi Inria hanya melalui waktu empat hari saja untuk melaksanakan ibadah umrah, tidak seperti perjalanan umrah pada umumnya yang membutuhkan waktu sekira 12 hari.

Meski demikian, ia tetap menganjurkan melakukan perjalanan umrah selama 12 hari agar dapat melaksanakan sholat arbain di Madinah.

"Saya juga cuma sebentar empat hari aja. Terbatas banget, terus masih kuliah juga jadi enggak bisa lama. Biasanya kan paling enggak di Madinah delapan hari, Makkah empat hari. Teman-teman kan ingin di Madinah bisa sholat arbain selama delapan hari mengejar pahalanya," jelasnya.

Inria pun melakukan perjalanan umrah dengan membawa satu tas ransel saja demi menghemat biaya tiket pesawat dimana akan jauh lebih murah ketimbang membawa koper.

Meski demikian, dirinya menyebut tidak menutup kemungkinan umrah backpacker ini bisa dilakukan oleh orang yang ingin melakukan perjalanan umrah selama 12 hari.

Berdasarkan pengalaman salah satu rekannya, umrah backpacker yang hanya membawa satu tas ransel itu bisa dilakukan selama 12 hari dengan cara membawa pakaian secukupnya dan membiasakan diri untuk mencuci baju selama di sana.

Bukan sesuatu hal yang aneh jika ada jamaah umrah membawa pakaian dan keperluan secukupnya saja.

"Jadi kebetulan aku pakai tas sehari-hari kuliah, demi hemat bujet pesawat yang enggak perlu pakai koper. Tapi teman aku ada kok yang 12 hari bawa satu ransel. Jadi dia mencuci pakaian di sana. Di sana udah biasa orang bawa bawaan dikit, dicuci di sana. Bawa baju dua sampai tiga aja," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement