Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Kepanikan, Jamaah Haji Gelombang Kedua Diingatkan Pakai Ihram dari Embarkasi

Maruf El Rumi , Jurnalis-Rabu, 14 Juni 2023 |15:47 WIB
Cegah Kepanikan, Jamaah Haji Gelombang Kedua Diingatkan Pakai Ihram dari Embarkasi
Jamaah Haji. (Foto: Okezone/Maruf El Rumi)
A
A
A

JEDDAH - Jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang tidak mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi atau pesawat terbang dipastikan akan kerepotan sendiri begitu mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Seperti yang dirasakan rombongan jamaah haji asal embarkasi JKG 52, dan SUB 54 pada Selasa, 13 Juni 2023.

 BACA JUGA:

Kepanikan itu dirasakan jamaah dari JKG 52 yang belum mengenakan kain ihram saat mendarat di Bandara Jeddah.

Tidak sedikit dari mereka yang masih menggenakan celana dan kemeja seragam. Masalahnya, penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng turun di terminal fast track. Artinya, begitu keluar dari pintu bandara jamaah akan langsung di arahkan ke atas bus.

 BACA JUGA:

Masalahnya, karena banyak jamaah yang belum mengenakan kain ihram, petugas haji kaget bukan kepalang. Jamaah yang belum mengenakan kain ihram tersebut akhirnya kebingungan sendiri. Ada yang menepi untuk berganti di toilet laki laki, tapi ada pula yang tetap digiring ke atas bus.

Ada pula yang terpaksa berganti di pinggir jalur fast track dengan ditutupi kain ihram yang dibentangkan di sekitar jamaah. Bahkan, tidak sedikit jamaah berganti kain ihram di dalam bus karena diminta terus bergerak oleh wukala.

 

Ada pula pakaian ihramnya masih di koper kabin. Sedangkan kopernya sudah diletakkan ke dalam bagasi bus. Dampaknya, Daker Bandara harus mengeluarkan ihram cadangan yang harusnya disediakan untuk jamaah lansia.

"Kami mengimbau kepada jamaah untuk sudah mengenakan kain ihram sebelum turun di bandara. Karena waktu yang kita miliki di sini sangat sempit," kata Kepala Seksi (Kasi) Pembimbing Ibadah (Bimbad) Daerah Kerja (Daker) Bandara Khairun Naim.

Dikatakan Khairun, petugas bandara King Abdul Aziz atau Al Wukala, bukannya tidak memahami kondisi dari jamaah Indonesia. Tapi, lanjut Khairun, tugas dari Wukalla bukan hanya mengurus jamaah Indonesia. Mereka bertanggung jawab pada alur pergerakan jamaah haji sejak turun pesawat sampai ke atas bus. Jika ada keterlambatan akan berpengaruh pada jamaah haji dari negara lain.

Imbasnya seperti tadi, jamaah haji harus berihram di dalam bus, karena tugas dari al wukalla menjaga kelancaran dan alur perjalanan. "Petugas haji Indonesia tidak mungkin terus terusan bertengkar dengan petugas Arab Saudi Al Wukala. Karena pihak Wukala menginginkan bus segera keluar bandara. Sedangkan jemaah haji Indonesia belum berihram dan berniat umrah," tandasnya.

Kepala Daker Bandara Haryanto mengharapkan jamaah haji Indonesia bisa mematuhi edaran yang sudah disampaikan agar mengenakan kain ihram sejak di embarkasi. Karena saat tiba di bandara waktu yang dimiliki tidak telalu banyak untuk berganti kain ihram apalagi mandi.

Daker Bandara, lanjut Haryanto memang menyediakan kain ihram untuk antisipasi kondisi darurat. Kain itu disiapkan jika ada jamaah lansia atau berkebutuhan khusus ihramnya terkena najis karena keterbatasan fisik yang dimiliki.

"Kami siapkan sekitar 50 kain ihram di bandara. Harapannya, untuk antisipasi kondisi darurat," ujar Haryanto.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement