Namun sayangnya kala itu warga Thaif menolak kehadiran Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Beliau bahkan sampai dilempari batu dan kotoran, karena enggan menerima dakwah dari Nabi.
Akhirnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersandar di sebuah batu yang kini masih ada keberadaannya. Ajaibnya, batu yang keras itu berubah menjadi lunak karena kecintaannya terhadap Rasulullah.
Saking lembutnya, bahkan ada bekas sikut Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang kala itu bersandar di batu tersebut. "Maka diabdikanlah batu itu dan dibuatkan masjid, dinamakan Masjid Al Kuk," ujar Kang Irlan.
Nah, Masjid Al Kuk berdampingan dengan kebun buah tin ini. Maka bagi jamaah yang ingin berziarah, bisa sekaligus mampir mencicipi manisnya buah tin langsung dari pohonnya.