ALQURAN dan sains ternyata sudah lama mengungkap tanah mempunyai banyak karakter. Simak bukti-buktinya berikut ini.
Diketahui bahwa tanah menjadi dasar dari segala bentuk fisik dan kehidupan di muka bumi. Setiap wilayah memiliki jenis tanah berbeda-beda.
Mulai tanah dengan kandungan yang berbeda-beda hingga tingkat kesuburannya. Perbedaan inilah yang memengaruhi aktivitas di atasnya, termasuk tanam-menanam atau pertanian.
Hal-hal mengenai tanah tersebut ternyata sudah lama dibahas dalam kitab suci Alquran. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Surat Al A'raf Ayat 58:
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur."
Dikutip dari buku "Sains dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, dijelaskan bahwa menurut kajian ilmu geologi, perbedaan karakter tanah adalah faktor terpenting dalam pertanian.
Fakta ilmiah tersebut ternyata telah dibahas dalam ayat-ayat suci Alquran sejak 1.400 tahun lalu.
Diterangkan pula bahwa perbedaan karakter tanah pertanian tersebut adalah lain ukuran dan jumlah pori-pori tanah yang memberi ruang untuk masuk-keluarnya oksigen dalam tanah.
Tanah hitam yang mengandung lumpur mampu menyerap air karena pori-porinya kecil dan membuatnya mampu menyimpan air.
Adapun tanah yang berpasir tidak mampu menyerap air dengan cepat karena pori-porinya besar, sehingga tak mampu menyimpan air.
Sesungguhnya turunnya air ke bumi mampu mengangkat kandungan udara dalam pori-pori tanah. Lalu air itu diserap oleh tanah. Dengan begitu, tanah menjadi kaya akan kandungan air dan akan menyusut volumenya bila mengering.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)