DOA sebelum berangkat umrah berikut ini sangat penting diketahui setiap jamaah. Sebenarnya dalam pelaksanaan ibadah umrah tidak ada doa-doa khusus untuk dibaca atau dipanjatkan.
Namun pada saat-saat tertentu saat umrah, ada bacaan yang sunnah diamalkan ketika sedang menjalankan ibadah tersebut.
"Sesungguhnya tidak ada doa-doa secara khusus ya. Hanya pada saat disunnahkan membaca doa," kata dai muda Nahdlatul Ulama (NU) Ustadz M Najmi Fathoni kepada Okezone beberapa waktu lalu.
ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar.
"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Sementara itu Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan dalam rangkaian ibadah umrah ada doa-doanya tersendiri. Diawali niat umrah hingga pelaksanaan sai.
"Rangkaian ibadah umrah kalau disingkat ihram dari miqat (ihram termasuk rukun, melakukannya dari miqat termasuk kewajiban). Thawaf sebanyak tujuh putaran mengelilingi Kakbah (termasuk rukun). Terkait sholat di Maqom Ibrahim (sunnah) bukan rukun. Sa'yu sebanyak tujuh putaran antara Shafa dan Marwa (termasuk rukun). Tahalul, memendekkan atau mencukur rambut (termasuk kewajiban)," paparnya.
Pelaksanaan miqat ada lima tempat, termasuk di dalamnya Bir 'Ali, selainnya Al Juhfa, Qornul Manazil, Yalamlam/As-Sa'diyah, Dzatu Irwin/Adh Dharibah.
Adapun miqat dan bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
Labbaika 'umrotan.
"Kusambut panggilan-Mu untuk melakukan umrah." (HR Muslim)
Lalu membaca talbiyah, yakni:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaika Allaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syariika laka.
"Kusambut panggilan-Mu Ya Allah, kusambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, kusambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu." (HR Bukhari dan Muslim)
Kemudian doa ketika masuk Masjidil Haram, yaitu:
أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
A’udzu billaahil ‘azhimi wa biwajhihil kariimi wa sulthoonihil qodiimi minasy syaithoonir rojiimi.
"Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang maha terdahulu, dari setan yang terkutuk." (HR Abu Dawud, Sunan Abi Dawud: 485)
Ia melanjutkan, namun tidak ada doa khusus saat melakukan thawaf. Terkecuali ketika berada di antara dua rukun, yaitu Rukun Yamani dan Hajar Aswad disunahkan membaca:
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
"Ya Allah, limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari adzab api neraka." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Selain itu, disunnahkan setiap kali sejajar dengan Rukun Yamani untuk menyentuhnya tanpa dicium, sambil mengucapkan, "Bismillahi Allahu Akbar."
Jika tidak memungkinkan menyentuhnya, maka tidak disyariatkan berisyarat kepadanya dan tidak pula mencucapkan tasmiyyah dan takbir.
Kemudian pergi ke Maqom Nabi Ibrahim atau tempat berdirinya Nabi Ibrahim Alaihissallam ketika membangun Kakbah. Lalu membaca:
وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Wattakhidzuu mim-maqoomi Ibraahiima mushollaa.
"Dan jadikanlah bagian dari Maqom Ibrahim itu sebagai tempat sholat." (HR Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhuma)
"Lalu sholat dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim walaupun tidak tepat di belakangnya," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)