Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Legenda Sepakbola Muslim Yaya Toure, Selalu Jadi Imam Sholat hingga Tolak Minum Alkohol

Fira Rahma Azziyadatul Hidayah , Jurnalis-Selasa, 24 Oktober 2023 |09:38 WIB
Kisah Legenda Sepakbola Muslim Yaya Toure, Selalu Jadi Imam Sholat hingga Tolak Minum Alkohol
Kisah legenda sepakbola Muslim Yaya Toure. (Foto: Istimewa/Twitter @sporf)
A
A
A

INILAH kisah legenda sepakbola Muslim Yaya Toure. Ia lahir di Sekoura Bouake, Pantai Gading, pada 13 Mei 1983. Sebelum pensiun, dia pernah membela klub-klub besar di Eropa seperti Barcelona hingga Manchester City.

Sebagaimana telah Okezone himpun, pemilik nama lengkap Gnegneri Yaya Toure ini sekarang berkarier menjadi pelatih akademi di klub Liga Primer Inggris Tottenham Hotspur.

Yaya Toure. (Foto: Twitter Sporf)

Yaya Toure dikenal sebagai Muslim pesepakbola yang taat beribadah. Saat di Barcelona, ia kerap menjadi imam sholat bagi rekan-rekannya seperti Eric Abidal dan Seydou Keita.

Rekan setimnya saat itu, Xavi Hernandez, sangat terkesan dengan keimanan dan kedisiplinan Yaya Toure. Bahkan saat Ramadhan, ia tetap menjalankan ibadah puasa di tengah jadwal latihan dan pertandingan.

Yaya Toure yang seorang Muslim ketika membela Manchester City juga pernah menolak minum sampanye atau alkohol setelah pertandingan melawan Newcastle United. Ia menegaskan, hal itu dilarang dalam ajaran Islam.

Dia adalah adik dari legenda Liverpool, Kolo Toure. Pada Oktober 2013, Yaya Toure bergabung dengan kampanye melawan perburuan gajah dan menjadi duta goodwill untuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Yaya Toure juga menjadi andalan Tim Nasional Pantai Gading. Dia bermain dalam Piala Dunia FIFA 2006 dan 2010.

Yaya Toure pernah meraih Penghargaan Pemain Terbaik Tahunan Afrika tiga kali berturut-turut yakni pada 2011, 2012, dan 2013. Pada Mei 2019, dia memutuskan pensiun dan menjadi pelatih.

Ia dikenal sebagai pemain gelandang yang memiliki kecepatan berlari, umpan akurat, kekuatan fisik, dan teknik mumpuni. Awalnya dia ingin menjadi penyerang, tapi sering bermain sebagai gelandang box-to-box, hingga memiliki kemampuan bertahan serta menyerang.

Yaya Toure juga bermain sebagai bek tengah, seperti dalam Final Liga Champions UEFA 2009 bersama FC Barcelona. Saat pertandingan, ia sering beralih antara pola ofensif dan defensif.

Dia dikenal dengan julukan "kereta manusia" dan "patung raksasa" karena kemampuan fisiknya yang mengesankan. Dia sering didorong ke depan pada akhir pertandingan, seperti dalam pertandingan melawan Newcastle United musim 2011-2012, di mana Toure mencetak dua gol di menit akhir untuk memenangkan pertandingan dan mengangkat City ke puncak klasemen.

Yaya Toure juga mengoleksi 74 penampilan internasional bersama Timnas Pantai Gading, termasuk saat membawa pertama kalinya tampil di Piala Dunia FIFA pada 2006 dan 2010. 

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement