KISAH mualaf Bilal Philips sangat menarik dibahas kali ini. Mengakui dan meyakini ajaran agama tertentu merupakan hak setiap individu untuk mendengar kata hatinya. Maka tak heran jika saat ini banyak kisah-kisah ajaib dari orang-orang yang berpindah agama.
Hal ini juga terjadi pada Bilal Philips. Kisah luar biasa mengenai perjalanan mualafnya telah menginspirasi banyak orang. Bagaimana tidak, pria asal Jamaika tersebut bahkan masuk ke dalam daftar ‘500 Muslim Paling Berpengaruh’.
BACA JUGA:
Lantas, bagaimana kisah mualaf Bilal Philips? Berikut informasinya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (20/10/2023).
Bilal Philips lahir pada 17 Juli 1949 dengan nama Dennis Bradley Philips. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menganut agama Nasrani. Sehingga sejak kecil ia menganut ajaran tersebut.
Saat muda, Bilal Philips begitu mencintai musik dan memilih karir sebagai seorang gitaris. Ia adalah pengagum Jimi Hendrix dan Bob Marley. Kegemarannya ini terus terbawa hingga ia kuliah di Universitas Simon Frasier, Vancouver, Kanada.
“Ketika saya kuliah di Universitas Simon Frasier di Vancouver, Kanada, saya memainkan gitar dalam pertunjukan musik di klub-klub malam.” kata Bilal Philips dikutip dari kanal Youtube Cerita Untungs.
Bergelut dengan dunia musik rupanya memberikan kesempatan bagi Bilal untuk terbang ke Malaysia pada 1960-an. Di sanalah Bilal pertama kali mengenal agama Islam.
Setelah beberapa waktu di Malaysia, Bilal akhirnya kembali lagi ke Kanada. Namun, saat itu Bilal hampir terjerumus pada pergaulan bebas karena pengaruh lingkungan. Bahkan, ia hampir saja memakai obat-obatan terlarang.
Beruntung saat itu Bilal berhasil keluar dari zona tersebut dan memilih fokus pada hal-hal positif. Ia pun menjadi sosok yang kritis sebagai mahasiswa di era 1970-an. Bilal juga berkesempatan untuk terbang ke China demi mempelajari hal-hal baru.